JATIMTIMES - Satu dari lima kecamatan di Kota Malang disebut sudah tidak memiliki lahan persawahan. Satu kecamatan tersebut yakni di Kecamatan Klojen. Informasi yang dihimpun media ini, dari 11 kelurahan yang ada di Kecamatan Klojen memang banyak dipenuhi oleh pemukiman. Baik perumahan dan perkampungan.
Selain itu, bangunan pertokoan juga banyak ditemui di wilayah Klojen. Adanya beberapa perguruan tinggi juga membuat di wilayah ini banyak terdapat rumah-rumah yang dijadikan tempat indekos.
Baca Juga : Romo Paschal Dipolisikan Wakil Kepala BIN Kepri Buntut Aduan soal Dugaan PMI Ilegal
Di sisi lain, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang berupaya agar lahan persawahan yang tersisa di empat kecamatan ada saat ini, masih bisa produktif menghasilkan produk pertanian. Keempat kecamatan yang masih memiliki lahan persawahan yakni Kedungkandang, Sukun, Lowokwaru dan Blimbing.
"Kalau wilayah Kecamatan Klojen sudah nihil ya lahan persawahan. 2021 dan 2022 masih sama, luasan persawahannya 802 hektare, mudah-mudahan tetap bertahan ya," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Slamet Husnan.
Dari sisa luasan lahan yang ada tersebut, pertanian Kota Malang masih mampu menghasilkan sekitar 15.000 ton padi dalam setahun. Husnan mengatakan, pihaknya berupaya agar angka tersebut dapat bertahan.
Meskipun sebenarnya, tuntutan kebutuhan mengatakan bahwa saat ini lahan di Kota Malang banyak dibutuhkan untuk menunjang pembangunan. Baik perumahan, pemukiman , perkantoran hingga bangunan usaha.
"Saat ini yang bakal menjadi permasalahan ke depan, lahan pertanian yang produktif akan semakin berkurang. Karena tuntutan kebutuhan ketersediaan papan seperti perumahan, perkantoran dan mungkin usaha-usaha dan lainnya," terang Husnan.
Baca Juga : Viral Detik-Detik Pemotor Alami Rem Blong di Jalur Cangar-Mojokerto dari Batu
Untuk itu, sejumlah upaya juga dilakukan untuk tetap dapat mempertahankan kapasitas produksi di tengah keterbatasan lahan yang ada. Seperti memberikan bantuan sejumlah sarana dan prasarana (sarpras) penunjang.
"Dari situ kita berusaha mendorong kapasitas produksi padi bisa tetap dipertahankan," pungkas Husnan.