JATIMTIMES - Siang tadi, Gunung Merapi mengalami erupsi. Aktivitas vulkanik Merapi itu, menurut Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X, menyebut menambal titik-titik yang rusak akibat ditambang.
"Merapi itu ya erupsi begitu saja, tidak akan meletus seperti dulu. Yang penting ngebaki sing dirusak (mengisi yang dirusak) karena ditambang. Itu saja," kata Sultan, Sabtu (11/3/2023).
Baca Juga : Thrift Jadi Tren, 2019 Jadi Puncak Impor Pakaian Bekas di Indonesia
Sultan juga yakin aktivitas vulkanik Gunung Merapi akan berhenti dengan sendirinya meski membutuhkan waktu yang lama.
Selanjutnya, ia meminta masyarakat tidak perlu khawatir terkair potensi luncuran awan panas guguran Merapi yang mencapai 5-7 kilometer itu.
"Nanti kalau yang berlubang-lubang itu sudah tertutup, kan berhenti sendiri. Memang itu perlu lama karena tidak hanya di atas. Yang di bawah kan juga pada berlubang. Kan gitu," ujar raja Keraton Jogja itu.
"Tidak apa-apa, hanya sampai di atas saja, tidak akan meletus. Sudah berbeda, wong sudah 10 tahun lebih. Biasanya kan 4 tahun meletus. Sekarang memang harus keluar, ya memang nyembur, tapi kan hanya 1-2 kilometer. Karena yang ditambang kan di sekitar situ," ucap Sultan.
Baca Juga : Kakao Run 5 Awali Festival Cokelat Glenmore 2023, Bazar UMKM Bikin Suasana Makin Meriah
Seperti diberitakan sebelumnya, Gunung Merapi, yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan DIY, mengalami erupsi siang ini. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan ada luncuran awan panas dari Gunung Merapi pada pukul 12.12 WIB.
