JATIMTIMES - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang turut mengambil peran dalam menciptakan generasi muda yang siap dalam menatap masa depan.
Salah satunya, hal tersebut dilakukan dengan menjaring pemuda dan pemudi untuk menjadi Duta Genre Kota Malang 2023. Di mana melalui ajang tersebut, Dinsos-P3AP2KB berupaya untuk mengedukasi dan memberikan wawasan kepada pemuda untuk lebih mempersiapkan masa depannya.
Baca Juga : Ogah Jabat Tangan Warga, Ketua DPRD Luwu Timur Dikecam Warganet
"Duta genre untuk generasi berencana. Ini merupakan salah satu program BKKBN yakni generasi berencana. Jadi tujuannya untuk menyosialisasikan, memberian edukasi kepada generasi muda dan remaja di Kota Malang," ujar Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Sri Umiasih, Jumat (10/3/2023).
Sejumlah kriteria akan dijadikan sebagai bahan penilaian bagi para pemuda dan pemudi yang mendaftar. Terutama untuk proses bagaimana pemuda atau pemudi merencanakan step by step jenjang demi jenjang yang akan dilalui.
"Jadi nanti memang ada pemuda dan pemudi," imbuhnya.
Lebih detil menurut wanita yang akrab disapa Umi ini, seorang pemuda harus bisa merencanakan bagaimana rencana pendidikan yang akan ditempuh. Termasuk rencana selanjutnya jika masa pendidikannya telah rampung.
"Produktivitasnya. Jadi disesuaikan dengan tahap-tahap dan usianya. Termasuk, untuk mencapai cita-cita harus direncanakan. Termasuk pendidikan dan tahap setelah pendidikan. Untuk menjadikan pemuda pemudi yang segala sesuatunya dipertimbangkan. Intinya pemuda pemudi yang beredukasi dan berencana," jelas Umi.
Baca Juga : Viral Gerombolan Pemuda Geber-Geber Knalpot dan Bawa Sajam di Bandung
Setelah terpilih menjadi seorang duta, nantinya pemuda dan pemudi ini juga mempunyai sederet tugas yang harus dilakukan. Secara singkat yakni turut memotivasi dan mengedukasi pemuda lain untuk turut mempersiapkan dan merencanakan tahapan untuk menuju masa depannya.
"Rentangnya usia 17 sampai 21 tahun. Outputnya, mereka memberikan dan memotivasi anak muda supaya bisa berwasasan berpengetahuan dalam menentukan langkah selanjutnya sehingga tidak tersangkut pergaulan yang bisa merugikan masa depannya," pungkas Umi.
