Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Internasional

Prancis Ricuh, Jutaan Orang Turun ke Jalan Berakhir Bentrok dengan Kepolisian

Penulis : Mutmainah J - Editor : A Yahya

08 - Mar - 2023, 08:04

Saat para massa demonstrasi mengamuk di jalanan Perancis. (Foto dari internet)
Saat para massa demonstrasi mengamuk di jalanan Perancis. (Foto dari internet)

JATIMTIMES - Warga Prancis menggelar aksi demonstrasi besar-besaran pada Selasa (7/3/2023). Dilaporkan AFP, setidaknya 1,28 juta orang turun ke jalan secara nasional.

Angka tersebut menunjukkan bahwa demonstrasi tersebut adalah yang terbesar dalam beberapa dekade. Ini bahkan lebih tinggi dari perkiraan 1,27 juta.

Baca Juga : Ilmuwan Pencipta Vaksin Covid-19 Sputnik Dibunuh di Rusia

Demonstrasi besar-besaran itu terjadi akibat para warga menentang reformasi aturan pensiun yang direncanakan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Pemimpin 45 tahun itu berencana menaikkan usia pensiun resmi, dari 62 menjadi 64 tahun, yang memang menjadi kebijakan unggulan di masa jabatan keduanya tersebut yang dimulai tahun lalu, setelah mengalahkan pemimpin sayap kanan Marine Le Pen.

Dikutip dari CNBC International, pengunjuk rasa bukan hanya pekerja tapi juga mahasiswa. Mereka menyebar di seluruh Prancis, termasuk kota Paris.

"Mari kita buat Prancis 'terhenti'!" sebuah koalisi serikat pekerja mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Gangguan akibat pemogokan besar itu juga terlihat. Di mana transportasi hampir berhenti beroperasi, termasuk kereta, metro, dan penerbangan.

"Operator kereta api negara SNCF memperingatkan penumpang untuk membatalkan atau menunda perjalanan, jika memungkinkan sementara Eurostar menyarankan pemegang tiket untuk memeriksa apakah kereta mereka berjalan," tulis media itu.

"Sebagian besar layanan metro juga dibatalkan, begitu pula beberapa penerbangan dari bandara Charles de Gaulle dan Orly di Paris," tambahnya.

Tak hanya itu, banyak juga sekolah yang tutup. Pengiriman bahan bakar juga diblokir dari kilang.

Menurut perwakilan dari serikat CGT di TotalEnergies yang disampaikan pada Reuters, pemogokan memblokir kilang salah satunya di Gonfreville di Normandia. Tak tanggung-tanggung blokade terjadi hingga Kamis.

"Penyumbatan di berbagai kilang dapat menyebabkan kekurangan bensin pada akhir minggu," kata kepala grup supermarket Prancis Les Mousquetaires Thierry Cotillard, dikutip BBC International.

Sementara dalam laporan lainnya dikatakan bagaimana bentrokan itu pecah. Polisi dan pendemo terlibat dorong-dorong hingga kebakaran dan pengrusakan muncul.

Baca Juga : Cari Ikan Mabuk, Pria di Tulungagung Hilang

Macron sebelumnya menyebut jika perubahan aturan pensiun penting karena perkiraan defisit sistem untuk sebagian besar 25 tahun ke depan. Itu mengacu pada data analisis ombudsman pensiun independen.

Sebagai informasi, Prancis tertinggal dari tetangganya dan ekonomi utama Eropa lainnya, di mana usia pensiun telah dinaikkan menjadi 65 tahun atau lebih. Itu karena harapan hidup yang lebih tinggi.

Namun kebanyakan warga melihat perubahan itu tidak adil. Aturan bisa menghukum pekerja berketerampilan rendah yang memulai karir mereka lebih awal serta mengurangi hak untuk bersantai dan pensiun panjang di akhir masa kerja.

Sementara, dari sisi yang lainnya Prancis bergulat dengan inflasi yang tinggi, yang tiba-tiba meningkat pesat pada bulan Februari hingga mencapai 6,2% tabun ke tahun (yoy). Menurut survei Elabe, sekitar dua pertiga dari dukungan publik memprotes reformasi pensiun.

Lalu, pengamat menilai jika Macron sebenarnya peluang yang jauh lebih baik untuk mengesahkan undang-undang empat tahun lalu. Tapi tak ia lakukan.

Tetapi, pendukungnya memiliki alasan lain. Ini disebut penting untuk menyeimbangkan pembukuan negara.

"Reformasi ini sangat penting," Alexandre Holroyd dari partai politik Renaisans mengutip tingkat defisit yang diproyeksikan dan peningkatan harapan hidup.

"Ini reformasi yang sulit. Kami meminta orang untuk bekerja lebih banyak. Kami memahami bahwa ini sulit, tetapi hal yang bertanggung jawab untuk dilakukan di sini adalah menyeimbangkan pembukuan dan memastikan sistem pensiun hebat yang kami miliki ini dapat bertahan selama 40 tahun ke depan seperti yang terjadi selama 40 tahun terakhir," tambahnya.


Topik

Internasional Demo Prancis Emmanuel macron


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

A Yahya