MALANGTIMES - Saat belajar sejarah, tentu kita tak asing dengan Kerajaan Majapahit. Selain kekuasaannya yang luas, hal lain yang melekat pada kerajaan bercorak Hindu-Budha ini adalah kehadiran buah Maja, yang konon disebut sebagai cikal bakal nama kerajaan Majapahit.
Baca Juga : Lagi, 1 Warga Kota Kediri Terkonfirmasi Positif Covid 19
Tak pahit seperti yang banyak dibayangkan, buah berukuran jumbo itu ternyata memiliki cita rasa yang unik dan manis. Disebut sebagai tanaman warisan kuno, buah maja saat ini banyak tumbuh di berbagai daerah. Salah satunya Kota Malang.
Jika penasaran dengan bentuknya, kalian bisa menyambangi Museum Mpu Purwa yang terletak di kawasan perumahan Griya Shanta. Di sana, tumbuh subur sebuah pohon Maja dengan buah yang segar dan berukuran besar.
Di hari-hari tertentu, buah tersebut dipetik dan digunakan untuk minuman layaknya sirup yang biasa kita konsumsi. Rasanya pun disebut-sebut manis dan tak pahit seperti dibayangkan kebanyakan orang.
"Biasanya saya petik kalau ada yang masak, dan saya olah jadi minuman sirup. Enak kok, enggak pahit," terang salah seorang petugas kebersihan Museum Mpu Purwa, Karno.
Selain manis, buah Maja ini juga diyakini memiliki khasiat dalam dunia kesehatan. Berbagai penelitian menyebut jika buah berwarna hijau seperti jeruk bali itu mampu menyembuhkan diare dan luka-luka.
Mengonsumsi buah maja juga dipercaya bermanfaat untuk menjadikan kulit lebih lembut dan elastis. Karena buah ini memiliki kandungan vitamin C yang membantu pembentukan kolagen dalam tubuh.
Baca Juga : Telusuri Orang Terdekat Pasien Konfirm ke-2 Covid-19 di Kota Batu, Hasilnya Negatif
Nutrisi dari buah ini memiliki gizi yang memiliki peran dalam meregenerasi sel tubuh. Selain itu juga akan memperbaiki kerusakan yang telah terjadi pada jaringan kulit yang disebabkan radikal bebas.
Tak hanya itu, kandungan vitamin C pada buah ini juga memiliki peran untuk mencerahkan kulit. Mengonsumsi buah maja secara rutin dipercaya mampu mempercantik dan mencerahkan wajah.
Selain pohon Maja, halaman utama Museum Mpu Purwa juga ditanami aneka tanaman kuno. Seperti pohon duwet, pohon bodi, dan pohon cempaka. Masing-masing di tanam dengan posisi yang tak berjauhan.