Nekat bin gila itulah sebutan yang pantas diperuntukkan Suud (79). Warga Dusun Bangorejo RT 03 RW 03 Desa/Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi ini ber 'harakiri' dengan cara meledakkan sebuah mercon (petasan) di dalam mulutnya sendiri.
Baca Juga : Tiga Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di Kota Malang Sembuh
Tak ayal begitu mercon tersebut meledak, langsung merobek mulut dan mematahkan tulang-tulang rahang serta seputaran kulit dan daging wajahnya.
Keterangan saksi Abdul Latif dan Trubus Wiyono yang juga tetangga korban, aksi nekat pada Sabtu dinihari (26/5/18) sekitar pukul 03.00 WIB ini diduga karena korban putus asa atas penyakit asma yang dideritanya tak kunjung sembuh.
Dan pilihan terakhirnya, korban melakukan bunuh diri dengan cara menyumpalkan sebuah mercon di mulutnya yang juga dia sulut sendiri hingga meledak menghancurkan sebagian wajahnya. Tak pelak peristiwa didepan Masjid Nurul Islam Desa/Kecamatan Bangorejo ini seketika mengundang datang banyak warga.
Sebelumnya, saksi Abdul Latif maupun Trubus Wiyono sempat mengetahui korban yang mondar mandir seperti bingung di depan masjid. Bahkan mereka juga melihat ketika korban menaruh mercon di dalam mulutnya, lalu karena merasa ada yang tidak beres keduanya berlari mendekat hendak mencegah dan berusaha mengambil mercon di dalam mulut korban. Namun takdir berkehendak lain, mercon tersebut keburu meledak terlebih dahulu.
Tak lama kemudian Kapolsek Bangorejo AKP Watiyo bersama beberapa anggotanya datang ke lokasi dan langsung mengevakuasi korban ke RSUD Genteng.
Baca Juga : Tanggap Covid-19, Fraksi PKS DPRD Kota Malang Bagikan Ratusan APD ke Petugas Medis
Penuturan AKP Watiyo, petugas piket jaga di mako menerima laporan tentang ditemukannya seseorang berjenis kelamin laki laki melakukan upaya bunuh diri.
“Nah, begitu mendapat laporan, kita langsung meluncur kelokasi. Selanjutnya ya itu, korban yang sudah terkapar akibat ledakan mercon langsung kita larikan ke RSUD Blambangan,” paparnya.
Perkembangan terakhir, kondisi korban yang sudah meregang nyawa itu pun tidak bisa tertolong begitu tiba di RSUD Genteng. "Nyawa korban tidak tertolong mas,” ujar AKP Watiyo.