MALANGTIMES - Suasana Ramadan 1439 H terasa kental begitu memasuki waktu salat Isya di Kota Malang. Salah satunya di Masjid AR Fachruddin Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Jamaah memadati masjid hingga meluber di tangga dan halaman masjid.
Dari shaf putri, lamat-lamat suara imam terdengar melantunkan ayat demi ayat suci Alquran. Jamaah pun khidmat dan khusyuk, termasuk anak-anak yang diajak beribadah orangtuanya anteng mengikuti seluruh rangkaian salat. Suara jamaah mengucap amin usai pembacaan surat Al-Fatihah terdengar panjang dan dalam.
Baca Juga : Didi Kempot Gelar Konser Amal dari Rumah, Hanya 3 Jam Donasi Capai Rp 5,3 Milliar
Di jeda antara salat Isya dan sunah tarawih, khatib mengajak seluruh jamaah untuk berpuasa dengan sungguh-sungguh. "Inti dari puasa itu menahan diri. Siapapun, jabatan apapun, mempunyai porsi yang sama di mata Allah. Karena itu, semuanya harus bisa menahan diri," urainya.
Sementara itu, para jamaah mengungkapkan bahwa Ramadhan tahun ini terasa lebih khusyuk dibanding sebelumnya. "Tahun ini berusaha lebih khusyuk di semua ibadah. Di tengah teror bom yang di Surabaya, ada penangkapan terduga teroris di Malang, sedikit banyak ya bikin jadi lebih dekat dengan Allah," ujar Nurul Izzati, salah satu jamaah.
Perempuan asal Tlogomas itu berharap, di momen Ramadhan ini tidak lagi ada aksi yang menimbulkan korban jiwa. Baik atas nama agama atau golongan tertentu. "Kami nggak ingin orang-orang yang jilbab lebar seperti saya, atau yang pakai cadar, jadi terstigma di masyarakat akibat ulah oknum-oknum tak bertanggung jawab. Ramadhan ini semoga semua teror berhenti," ungkapnya. (*)