Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Pemkot Malang Bakal Promokan 17 Kampung Tematik Lewat Buku

Penulis : Nurlayla Ratri - Editor : A Yahya

28 - Apr - 2018, 23:19

Kampung Topeng menjadi salah satu kampung tematik Kota Malang yang jadi jujukan wisatawan. (Foto: Nurlayla Ratri/MalangTIMES)
Kampung Topeng menjadi salah satu kampung tematik Kota Malang yang jadi jujukan wisatawan. (Foto: Nurlayla Ratri/MalangTIMES)

MALANGTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus menggencarkan promosi pariwisata. Terutama keberadaan kampung tematik yang saat ini menjadi jujukan pengunjung dari berbagai penjuru dunia. Salah satu langkahnya, yakni membuat buku yang menbedah potensi wisata kampung tematik.

Baca Juga : Bansos untuk Warga Terdampak Covid-19 Mulai Disalurkan, Pemkot Malang Buat Skema Baru

Pemkot Malang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang bakal membukukan cerita kampung tematik. Dari puluhan kampung yang bermunculan dalam empat tahun terakhir, terpilih 17 kampung tematik dari puluhan kampung tematik yang terbentuk di Kota Malang. Kampung tematik yang akan dituliskan kisahkan dalam sebuah buku itu di dalamnya memiliki unsur wisata. 

Kepala Seksi Pemasaran Pariwisata Disbudpar Kota Malang Agung H Bhuwana mengungkapkan bahwa pemilihan 17 kampung tematik tersebut karena adanya keunikan kisah dan kekhasan tersendiri. "Terpilihnya 17 kampung itu selain unik juga dinilai sudah siap, baik dari sisi kampungnya juga warganya. Kisah kampung tematik ini kan berserak, jadi akan disatukan dalam sebuah buku kemudian menjadi media promosi pariwisata di Kota Malang, wisata kampung," ujar Agung.

Rencananya, penulisan buku itu bakal dilakukan oleh tujuh orang Blogger Malang atau Komunitas Bolang. Ke-17 kampung tematik yang bakal ditulis kisahnya itu adalah Padepokan Janti, Kampung Sejarah Sumbersari, Kampung Sanan, Ornamen Rampal Celaket, Kampung Topeng, Kampung Tridi, Makam Ki Ageng Gribig Madyopuro, Kampung Bambu Mewek, Kampung Lampion, Kampung Biru, Kampung Kramat Kasin, Kampung Heritage Kayutangan, Kampung Glintung Go Green (3G), Kampung Budaya Polowijen, Kampung Warna-Warni, Kampung Putih, dan Kampung Keramik Dinoyo. 

"Masyarakat kampung itu siap dengan kunjungan wisatawan, ada tempat suvenir, ada insfrastruktur penunjang seperti toilet. Ketika kami merancang pembukuan kisah kampung tematik ini, tentunya kami juga menggandeng pelaku usaha pariwisata sepeti 'tour and travel'. Karena mereka lah yang bisa berjualan wisata kampung tematik di Kota Malang," tegas Agung. 

Baca Juga : Pemda yang Tidak Alokasikan Dana untuk Penanganan Covid-19 Akan Kena Sanksi

Buku kampung tematik itu diharapkan bisa menjadi panduan wisata di Kota Malang. Hal itu diharapkan pula berdampak kepada jumlah kunjungan wisatawan di Kota Malang. Tahun 2018 ini, Disbudpar menargetkan kunjungan wisatawan nusantara ke Kota Malang mencapai 4,3 juta orang, sedangkan wisatawan mancanegara mencapai 15 ribu orang. Angka ini naik antara antara 12-16 persen dibandingkan tahun 2017. 

Keberadaan kampung tematik itu diharapkan juga menambah waktu inap wisatawan di Kota Malang. "Tentu juga akan semakin meningkatkan kebersamaan di antara warga kampung, juga peningkatan kesadaran warga kampung tematik akan sapta pesona dan pengembangan destinasi wisata," tegasnya.


Topik

Pemerintahan Pemerintah-Kota-Malang Dinas-Kebudayaan-dan-Pariwisata-Kota-Malang kampung-tematik


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nurlayla Ratri

Editor

A Yahya