Meski masih dalam masa pemeliharaan hingga bulan Juli mendatang, pedagang Pasar Besar Kota Batu unit sayur sudah boleh memanfaatkan bangunan baru senilai Rp 9 Miliar itu. Kunci kios baru pun telah diserahkan kepada UPT Pasar Besar Kota Batu.
Baca Juga : Tiga Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di Kota Malang Sembuh
Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Perumahan Pemukiman dan Pertanahan Kota Batu Chairul Sjariftartila Sjafii mengatakan tidak ingin terkesan terbengkalai, pedagang bisa memanfaatkan bangun tersebut. Tentunya pemanfaat bangunan itu supaya pedagang bisa berjualan dengan maksimal.
“Saya tidak ingin kesannya bangunan ini nanti terbengkalai. Karena itu segera dimanfaatkan saja,” ungkap Chairul, Jumat (13/4/2018).
Hanya saja dengan total kios 136 untuk bangunan terdapat dua jenis ukuran, yakni 3 X 5 meter sebanyak 40 unit, dan ukuran 3 X 3 meter sejumlah 96 unit, tidak semua dapat dipergunakan. Sebab pasar tersebut masih akan dilakukan pembangunan tahap dua.
“Tahap dua masih akan dipasang kanopi dan sekat penambahan 106 unit di area tengah unit sayur,” imbuhnya kepada BatuTIMES.
Karena itu, para pedagang hanya bisa menggunakan kios yang berada di depan. Agar nantinya tidak mengganggu pembangunan tahap dua nantinya.
Baca Juga : Tanggap Covid-19, Fraksi PKS DPRD Kota Malang Bagikan Ratusan APD ke Petugas Medis
Sementara itu, Ketua paguyuban pasar sayur Agus Yulianto menjelaskan rencananya akan ada 52 pedagang yang akan memanfaatkan bangunan baru. Mereka adalah pedagang bawang merah, kentang, wortel, dan sebagainya.
“Iya nanti akan ada 52 pedagang yang akan menempati bangunan baru. Nanti sistem penempatan sesui dengan urutan yang berada di bedak relokasi,” kata Agus.
Ya tentunya dengan penantian penempatan kios baru ini sudah menjadi keinginan pedagang pasar sayur cukup lama. Karena saat berada di bedak relokasi cukup mengganggu jalannya perekonomian mereka.