Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Waspada, Penyalahgunaan Obat Batuk oleh Pelajar Marak di Kabupaten Malang

Penulis : Nana - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

28 - Mar - 2018, 15:50

Kasie Rehabilitasi BNN Kabupaten Malang M. Khoirul menyatakan penyalahgunaan obat batuk cair di kalangan pelajar cukup banyak terjadi, Rabu (28/03). (Nana)
Kasie Rehabilitasi BNN Kabupaten Malang M. Khoirul menyatakan penyalahgunaan obat batuk cair di kalangan pelajar cukup banyak terjadi, Rabu (28/03). (Nana)

MALANGTIMES - Belum sempat mengibarkan panji kemenangan dalam perang melawan narkoba,  wilayah Kabupaten Malang kini diserang dengan maraknya penyalahgunaan obat batuk  yang pemasarannya dijual bebas. 

Parahnya, obat batuk cair dengan berbagai merek yang disalahgunakan tersebut dilakukan oleh para pelajar yang masih duduk di bangku SMP dan SMA. 

Hal ini disampaikan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Malang,  yang menemukan beberapa kasus penyalahgunaan obat batuk di kalangan pelajar selama tahun 2017 lalu. 

M Khoirul, kasi rehabilitasi BNN Kabupaten Malang, menyatakan, sejak tahun 2017 ditemukan penyalahgunaan obat batuk cair legal di kalangan pelajar sebanyak 40 kasus. "Mereka meminum obat batuk tersebut bukan karena sakit,  tapi mencari 'fly'. Biasanya mereka menegak obat batuk sebanyak 10-15 bungkus sekali minum, " kata dia  Rabu (28/03). 

Kondisi tersebut menjadi memprihatinkan dikarenakan pihak keamanan,  baik kepolisian maupun BNN, tidak bisa melakukan pencegahan dan penindakan terhadap penyalahgunaan obat batuk tersebut. Pasalnya, objek yang ditenggak adalah obat legal dan dijual bebas di pasaran. "Kami tidak bisa bertindak. Baru bertindak apabila mereka mengalami kecanduan dan direhabilitasi di BNN, " ucap Khoirul. 

Konsumsi obat batuk cair yang memiliki kandungan dextromethorpan HBr yang memiliki turunan dengan heroin,  apabila berlebihan atau overdosis, akan menimbulkan kecanduan. Para pemakai akan mengalami halusinasi dan berefek panjang pada keadaan psikologisnya. 

Sering marah-marah sampai pada tindakan kekerasan akan mengikuti perilaku para pecandu obat batuk cair tersebut. Hal ini pula yang akan semakin mendekatkan para pelajar untuk terjerumus kepada pemakaian narkotika, apabila memiliki kesempatan dan uang. 

Khoirul juga menyampaikan,  biasanya tempat para pelajar memakai obat batuk yang disalahgunakan peruntukannya tersebut banyak di lokasi rekreasi maupun diberbagai wilayah yang sepi orang. "Di berbagai persawahan,  misalnya. Kita kerap menemukan banyak  bungkus obat batuk tersebut, " ujarnya kepada MalangTIMES. 

Ketidakberdayaan untuk melakukan tindakan dalam pencegahan maupun penindakan terhadap pelaku, akan semakin membuat para pelajar yang kecanduan, tidak terkontrol. Hal ini tentunya menjadi berbahaya dalam upaya memerangi narkoba selama ini. 

Akan ada generasi fly baru yang akan bermigrasi ke obat-obat terlarang dengan jenis yang lebih berbahaya. "Karenanya kita memang perlu kebijakan atau aturan mengenai hal tersebut. Kalau pun bukan kita,  bisa melalui Dinas Kesehatan dengan menerapkan kebijakan pembatasan pembelian obat tersebut , " ucap M Khoirul. 

Pembatasan pembelian obat batuk cair oleh para pelajar dimungkinkan bisa membendung penyalahgunaan tersebut. "Misalnya,  ada pelajar SMP beli obat batuk sampai puluhan bungkus. Ini patut dicurigai dan pihak penjual bisa selektif untuk itu, " ujar Khoirul yang juga menyampaikan selain obat batuk cair,  obat anti mabuk kendaraan pun kerap disalahgunakan peruntukannya. (*) 


Topik

Pemerintahan berita-malang badan-nasional-narkotika-kabupaten-malang penyalahan-kegunanaan-obat


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nana

Editor

Sri Kurnia Mahiruni