Ingin Membiru di Tubuhmu
*dd nana
(1)
Tubuhmu adalah mantera
Ceruk tempatku bersembunyi dari mata
Waktu yang memeram rindu menjadi abu
Sebelum aku menjadi dadu
yang dilempar takdir di sebuah pagi
menjadi nyeri disepanjang hari.
Mungkin, karena harum tubuhmu yang masih kau kirim
Diam-diam di legam biji kopi itu yang membuatku berputar
Walau bukan di ceruk tempatku bersembunyi dulu, tubuhmu
Yang masih saja mengurapi mimpiku yang jarang datang.
Aku kalah berulang-ulang.
(2)
Menyepi di tubuhmu
Aku riuh serupa kanak-kanak yang gemar bersembunyi
Pada setiap lekuk dan lubang yang tuhan ciptakan lewat tangan hujan
Dinginnya menghangatkan lelahku.
Menyepi di tubuhmu
Aku menjadi lelaki yang mencintai sepi, menjadi api
Yang menghangatkan gigil nyeri sepanjang hari.
(3)
Kenangan atas harum tubuhmu
Tak akan retak oleh sepi yang diantarkan hujan
Tak akan lesap di gigir cingkir kopi.
Karena kenangan di rajut oleh jemari terlembut
di sepanjang alir waktu yang kita ciptakan dari air mata
rindu.
(4)
Sebatang ilalang perlahan rebah di bahu malam
aku terkesima. Di langit tak ada bintang.
(5)
Setelah gerimis menepi dan lelah di sampirkan
aku lukis parasmu, sayang mataku terantuk air mata
aku butuh tubuhmu malam ini.