MALANGTIMES - Saat banyak pandangan miring terhadap remaja atau generasi zaman Now, seorang Anak Baru Gede (ABG) ini mendobraknya dengan tindakan nyata.
Abg itu bernama Rosianti Harianja. Perbuatannya bisa dibilang heboh atau luar biasa dalam konteks pencitraan. Rosianti bahkan melakukan pekerjaan yang patut menjadi contoh sesamanya ini, di jalur yang sepi tepuk tangan.
Baca Juga : Tundukkan Rasa Takut untuk Kemanusiaan, Ini Kisah Bripka Jerry yang Banjir Apresiasi
Menjajakan dagangan dari pintu ke pintu rumah warga, itulah yang dilakukan Rosianti selama ini. Lantas, apa yang membuatnya istimewa dan patut menjadi contoh bagi para remaja lainnya saat ini?.
Jiwa sosial Rosianti lah yang patut dicontoh dengan pekerjaan yang digelutinya selama ini. Pasalnya, setengah dari hasil menjajakan barang dagangannya, dia sisihkan untuk membantu anak-anak yatim di berbagai Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada di Kabupaten Malang.
"Sebagian hasil dagangan ini memang untuk mereka yang kurang beruntung, " kata Rosianti yang dipanggil Oci, Sabtu (17/03) saat ditemui menjajakan produk camilan abon lele di warung wilayah Kepanjen.
Oci yang tamatan SMU tahun 2017 ini, tergerak hatinya melihat kondisi anak-anak yatim. Alih-alih memuaskan hasrat mudanya untuk hal tidak produktif dan hura-hura, dia memilih berkarya dan mempertajam jiwa sosialnya di Komunitas Aku Bisa Turen.
"Saya masih belajar di sana (Komunitas Aku Bisa, red). Ini jadi saya masih freelance. Jualan ini tidak setiap hari, tapi semoga bisa membantu anak yatim sedikit-sedikit, " ujarnya merendah.
Baca Juga : Glenn Fredly Meninggal Dunia Tepat setelah 40 Hari Kelahiran Anak Pertamanya
Oci bercerita, dirinya setelah lulus sekolah tidak ingin berdiam diri. Sambil mencari pekerjaan lainnya, sebagian waktunya dia curahkan di komunitas sosial tersebut. Tidak muluk-muluk harapan dari Oci dengan merelakan sebagian waktunya menjajakan camilan di berbagai warung. "Melihat anak-anak yatim tersenyum, sudah puas sekali rasanya, " ucapnya.
Selain itu, Oci berharap, kiprahnya menjual produk makanan tersebut bisa gayung bersambut. "Semakin banyak masyarakat membeli produk ini, semakin banyak uang yang bisa diberikan kepada anak-anak yatim, " ujar Oci.
Pekerjaan Oci yang digelutinya tanpa gengsi berjualan berkeliling dari pintu ke pintu dan sebagian hasilnya disisihkan untuk mereka yang kurang beruntung, tentunya patut dicontoh sesamanya yang termasuk generasi Now. Walau tidak terlihat menonjol apalagi penuh glamor, jiwa sosial Oci yang terbilang muda ini patut diapresiasi. Memilih mengabdi di jalan sepi untuk senyum para anak yatim adalah perbuatan luar biasa, terutama dari anak-anak muda seperti Oci.