Karena Kau Anak Lelakiku
dd nana
(1)
Anakku lelaki, yang lahir dari gerimis malam dan degup lautan.
Dengan sesajen dan lelaku empatpuluh hari tanpa pejam
kau mengada, lahir dengan kemauanmu
menantang waktu memanggul lintang takdir.
maka, aku ajari kau hal pertama di dunia yang semakin menua ini.
meraunglah nak, setelahnya meruanglah
hingga mampu kau anakku lelaki menikmati luka di ruang duka
Baca Juga : KITAB INGATAN 101
memahami hasrat pasrah yang tak diawali rasa sendu dan sedu sedan itu.
Dengan sesajian dan lelaku empatpuluh hari
anakku lelaki mulai meronta, lepas dari lingkaran yang ada
terbata-bata kau eja alam, terengah-engah kau hapal kata
tersuruk-suruk kau raih makna
hingga butiran masa kau anakku lelaki meraung lagi.
maka ingatlah pada ruang-ruang dalam tubuhmu saat nyeri tak lagi bisa kau larungkan
dalam alir air mata.
Tapi, memang hidup tak perlu menangisi perih
karena luka hanya sejengkal rasa dalam pikiran nak,
Peluk saja pikiranmu, peluklah rasamu.
Lantas persetankan masa lalu yang meminta-minta romantisme ;
Bayang gelap yang tak akan merubah degup lautan dan panas api jadi gemerisik bebunga di taman.
Karena kau anak lelakiku
yang lahir disambut api
[aku ingat saat kau gigit setan dalam mimpimu suatu senja]
kau tertawa, lihatlah ayah mereka berdarah-darah, tak bisa apa-apa,.
Dengan sesajian dan lelaku empatpuluh hari
anakku lelaki kini menanggung api dua puluh enam warna
bahumu gosong nak. Parasmu kini serupa waktu
yang tak lagi milikku.
Maka, percayalah nak, hidup memang terlalu cerewat untuk kau genggam erat.
Maka, lepaskanlah satu persatu yang membuatmu terikat.
Tetaplah meraung nak, lantas meruanglah.
(2)
Mampuslah kau rasa
Yang menziarahi dan ingin kekal menetap di kecupan tak bertepi.
Cinta bukan untuk mainan kanak-kanak bermata pagi.
(3)
dititik ngilu mu
aku menjadi batu
dititik resap
aku menjadi ratap
dititik rasa
aku menjadi karma
dititik mu, aku tak bisa kemana-mana
senyap membatu.