MALANGTIMES - Ratusan siswa dari berbagai sekolah luar biasa (SLB) ramaikan Lomba Olahraga Disabilitas yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Malang. SLB yang meramaikan lomba itu mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Selain itu, terdapat wakil dari 13 sekolah inklusi yang juga turut serta.
Antusiasme ditunjukkan para peserta dengan segala keterbatasan yang dimiliki untuk berpartberpart pada ajang lomba olahraga disabilitas di Stadion Gajayana, Kota Malang.
Baca Juga : Kontroversi, Prestasi, hingga Mundurnya Ratu Tisha dari Sekjen PSSI
"Menurut saya ini luar biasa, peserta begitu antusias," ucap Plt Kabid Pemberdayaan Olahraga Dispora Kota Malang, Drs Syamsul Huda saat ditemui di sela-sela berlangsungnya lomba.
Beberapa cabang olahraga (cabor) yang dilombakan antara lain bulu tangkis, tenis meja, renang, dan atletik. Selain sebagai ajang untuk kompetisi antar pelajar difabel atau berkebutuhan khusus, kegiatan ini sekaligus dijadikan seleksi atlet.
"Kami mencari bibit atlet untuk dikirimkan ke kejuaraan yang tingkatannya lebih tinggi, mulai provinsi, nasional, bahkan internasional," tuturnya.
Untuk tingkat Provinsi, Kota Malang berhasil menorehkan namanya pada ajang Paralympian Games se-Jawa Timur pada tahun 2017 lalu dengan meraih gelar runner up.
Saat itu, para atlet disabilitas Kota Malang berhasil membawa pulang 6 emas yang masing masing dipersembahkan oleh cabor Bulutangkis (1 emas), Renang (3 emas) dan Atletik (2 emas), 4 perak dan 2 perunggu
Baca Juga : Libur Karena Covid-19, Kiper Persita Mulai Bosan
"Bulu tangkis bahkan mendapatkan all Malang final. Memang cabor - cabor itu selalu jadi andalan kami, dan akan terus kami cari bibit atlet untuk regenerasi," pungkasnya.