MALANGTIMES - Pasar tradisional rupanya masih menjadi sasaran pasangan Calon Wali Kota (Cawali) Malang.
Cawali Ya'qud Ananda Gudban misalnya. Cawali yang mengusung tagline "Ayo Noto Malang" ini berkunjung ke Pasar Tawangmangu, Selasa (20/2/2018).
Seperti calon-calon lain, cawali yang satu ini juga menjadi sasaran curhat para pedagang di pasar tersebut.
Yani Hidayati (50), salah satu pedagang Pasar Tawangmangu menuturkan saat ini daya beli masyarakat sedikit menurun sehingga penghasilan yang didapat para pedagang pun mengalami penurunan.
Menurutnya, menurunnya daya beli masyarakat disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah meroketnya harga bahan pokok di pasaran saat ini.
"Seperti sekarang harga beras yang mencapai Rp 13.000 per kilonya di pasar. Itu mungkin yang membuat daya beli masyarakat berkurang," jelasnya.
Tak hanya Hidayati yang mengeluhkan terkait menurunnya daya beli masyarakat, pedagang lain yakni Ibu Sum juga mengeluhkan hal yang sama.
Meskipun terlihat banyak pengunjung namun hanya satu dua pembeli saja yang mampir ke tokonya. Itu pun mereka tak berbelanja dengan nominal besar. Mereka hanya berbelanja makanan-makanan ringan.
"Hari ini dagangan saya malah hanya lagu 30 persen saja. Ya itu faktor ekonomi mungkin yang juga menyebakan daya beli warga turun," bebernya.
"Semoga saja kalau Bu Nanda jadi nanti bisa mengayomi masyarakat kecil terutama nasib para pedagang di pasar," imbuhnya.
Menanggapi keluhan beberapa para pedagang, Nanda sapaan akrab Cawali Nanda Gudban mengungkapkan faktor yang mempengaruhi menurunnya daya beli masyarakat akibat ketidakstabilan ekonomi yang ada sekarang.
Ketidakstabilan ekonomi itu misalnya pendapatan masyarakat yang tidak stabil disebabkan banyak faktor. Salah satunya, maraknya pasar modern yang membuat masyarakat enggan berbelanja di pasar tradisional.
"Maka dari itu mohon doanya ya buk, pak.. supaya kami Nanda-Wanedi Nomor 1 bisa jadi. Karena kami akan memperjuangkan kemakmuran pedagang-pedagang di pasar- pasar tradisional dengan regulasi-regulasi yang memihak masyarakat," pungkasnya.