MALANGTIMES - Dinas Perindustrian (Disperin) Kota Malang untuk kali pertama menggelar lomba memasak yang diikuti 50 tim industri kecil dan menengah (IKM). Lomba yang mengutamakan kebersihan, variasi, inovasi dan cara penyajian ini digelar mulai Kamis hari ini 15 Februari hingga 14 April 2018.
Untuk lomba yang dilakukan, Disperin melakukan seleksi terlebih dahulu terhadap 50 peserta tersebut. Seleksi dibagi dalam dua tahap. Hari ini adalah tahap pertama yang diikuti 25 peserta dan digelar di halaman parkir Gedung B Kantor Terpadu Pemkot Malang di Mayjen Sungkono, Kedungkandang.
Baca Juga : Viral Surat Stafsus Jokowi untuk Camat, Dicoreti Bak Skripsi hingga Berujung Minta Maaf
Nantinya seleksi tahap kedua akan dilaksanakan pada 22 Februari 2018 di Loka Swalayan Malang City Point. Dari kedua tahap tersebut, akan diambil 10 besar untuk dilakukan seleksi kembali di Cyber Mall yang rencananya akan digelar 11 Maret 2018 mendatang.
Saat pengambilan 10 besar, akan ada rangkaian acara. Di antaranya adalah lomba mewarnai kategori TK dan SD (kelas 1-3), professional chef live perform by ICA, food plating competition, race shooping AT Toeng, dan dance perform.
Setelah proses seleksi dilakukan, kegiatan yang mengambil tajuk Gebyar Festival Produk Makanan dan Minuman itu bakalbdigeber di halaman parkir Stadion Gajayana (belakang MOG) pada 12 hingga 14 April 2018.
Dari rangkaian tersebut, Kepala Seksi (Kasi) Makanan dan Minuman (Mamin) Disperin Kota Malang Suswati mengatakan bahwa ini adalah tantangan bagi IKM untuk mengolah bahan dasar yang sudah ditentukan.
Baca Juga : Viral Video Warga Beri Semangat kepada Pasien Positif Covid-19
"Ini adalah lomba memasak dari bahan dasar telo. Kami ingin melihat bagaimana IKM ini melaksanakan SOP yang sudah ditetapkan," ujarnya saat acara.
Lomba memasak ini hanya boleh diikuti warga yang mempunyai KTP Kota Malang. Hal tersebut dimaksud untuk meningkatkan IKM binaan Disperin.
"Nanti kalau memang ada anggaran lagi ke depan, saya ingin berkelanjutan. Soalnya, untuk meningkatkan IKM Kota Malang, perlu banyak inovasi dan variasi," ujarnya.