MALANGTIMES - Bantuan operasional sekolah daerah (Bosda) Kota Batu tahap pertama sebanyak Rp 20,4 Miliar tahap pertama cair, Senin (12/2/2018). Totalnya ada 334 sekolah se Kota Batu yang menerima kucuran bantuan. Jumlah tersebut mengalami kenaikam sebanyak 20 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pengucuran secara simbolis pencairan Bosda tahap pertama itu diberikan kepada masing-masing kepala sekolah di Graha Pancasila. Penyerahan diberikan oleh Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko. Selain Dewanti, juga diserahkan oleh Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso, Ketua DPRD Kota Batu Cahyo Edi Purnomo, Wakil ketua 1 DPRD Nurrohman, Wakil ketua 2 DPRD Hari Danang Wahyono dan Ketua Komisi C Didik Mahmud.
Baca Juga : Cegah Covid 19 Pada Lansia dan Anak-Anak, Pemkot Batu Akan Beri Tambahan Nutrisi
Bantuan tersebut rinciannya, untuk SD/MI Negeri/Swasta mendapatkan Rp 25 ribu persiswa perbulan dalam setahun. Dengan jumlah sekolah sebanyak 89 sekolah. Lalu untuk SMP/MTS Negeri/Swasta mendapatkan Rp 35 ribu persiswa perbulan dalam setahun untuk 30 sekolah.
Sedangkan untuk SMK Negeri/Swasta mendapatkan Rp 200 ribu persiswa perbulan dalam setahun. Untuk SMA Negeri/Swasta mendapatkan Rp 120 ribu persiswa perbulan dalam setahun. Dengan jumlah sekolah SMA/SMK ada 27 unit.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu Mistin menjelaskan, dengan adanya kenaikam itu sebagai upayanya meningkatkan sistem pendidikan di Kota Batu. "Misalnnya kalau di tahun lalu 2017 sebesar Rp 20 ribu, sekarang jadi Rp 25 ribu per siswa per bulan. Ya kami berikan supaya pendidikan kita semakin maksimal,” kata Mistin, Senin (12/2/2018).
Ia menambahkan anggaran operasional seperti untuk kebutuhan minum susu bagi siswa dianggarkan Rp 3.200 per siswa per kali minum. Dijadwalkan 36 kali minum susu dalam setahun. Sedangkan untuk makan pelajar sebesar Rp 5 ribu per anak setiap bulannya.
"Dengan adanya kenaikam ini juga disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya untuk ekstrakurikuler, dan kebutuhan operasional lainnya," jelasnya saat di Graha Pancasila, Balai Kota Among Tani.
Selain itu, Bosda ini selain untuk operasional juga untuk kegiatan seperti kegiatan akademis dan non akademis untuk siswa dan guru. “Ya, semoga bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," ucapnya.
Baca Juga : UIN Malang Tetap Hidup dan Bernapas di Tengah "Kota Mati"
Sementara itu, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menambahkan dengan adanya kenaikan Bosda itu mampu meningkatkan mutu pendidikan di Kota Batu. Sehingga meringankan orangtua yang tidak mampu.
“Anggaran tahun 2018 ini khusus untuk anggaran pendidikan memang naik. Karena ia ingin mengoptimalkan pendidikan di Kota Batu,” ucap Dewanti.
Menurutnya pendidikan merupakan prioritas yang diutamakan bagi Pemkot Batu. Supaya kualitas pendidikan Kota Batu lebih maksimal.