MALANGTIMES - Setelah bertemu dengan sejumlah warga dan pedagang kaki lima (PKL) di wilayah Pulosari serta PKL di Jalan Rajekwesi, Gading Kasri, Klojen, Kota Malang (5/2/2018), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang langsung mengambil langkah tegas.
Baca Juga : Tanggap Covid-19, Fraksi PKS DPRD Kota Malang Bagikan Ratusan APD ke Petugas Medis
Yakni dengan melakukan penandaan terhadap bangunan-bangunan para PKL yang menjorok di atas saluran air untuk dipangkas sepanjang dua meter.
Pemangkasan tersebut, akibat bangunan yang menjorok ke atas saluran air tersebut membuat volume daya tampung saluran air menjadi menyempit. Sehingga akibatnya air dari kawasan Galunggung justru tidak bisa mengalir dengan lancar, dan berujung terjadinya banjir di Jalan Galunggung serta di kawasan lain.
Kepala DPUPR Kota Malamg, Hadi Santoso, melalui Koordinator Satgas DPUPR, Hari Widodo mengungkapkan, bahwa ada sekitar 12 bangunan dari para PKL yang terkena pemangkasan karena memang sangat menjorok di atas saluran air.
"Kita tandai merah dengan pilox. Tadi teman-teman sudah menandai kurang lebih sekitar 12 bangunan. Setelah ada kesepakatan usai pertemuan, bangunan belakang nantinya akan potong dua meter," jelas pria yang akrab disapa Benk-benk ini.
Baca Juga : Hingga Pertengahan April, 4 Kali Tanah Longsor Terjadi di Kota Batu
Jika nantinya sudah dilakukan pembongkaran bangunan sepanjang dua meter, maka air dipastikan kembali lancar mengalirkan sehingga banjir di kawasan Galungung ataupun wilayah Pulosari bisa ditanggulangi.
"Sebelumnya kami juga sudah membersihkan saluran air tersebut. Banyak sekali ditemukan sampah-sampah, seperti kayu yang besar bahkan sampai furniture, kasur juga ada," bebernya.
Sebelumnya, satgas DPUPR membersihkan saluran air tersebut secara manual dengan petugas satgas langsung turun masuk kedalam saluran air yang memang penuh dengan sendimen dan sampah