MALANGTIMES - Andriana Idayati tengah sibuk mempersiapkan secangkir teh dalam gelas plastik. Wanita berhijab ini meracik sendiri teh yang ia jual. Bukan sembarang teh karena minuman yang ia sajikan ini merupakan resep khas Timur Tengah.
Baca Juga : Nongkrong Suasana Asri, Sejuk, dan Tenang Tak Jauh dari Pusat Kota Malang
Lima belas tahun menetap di Qatar, wanita yang disapa Andri itu mahir meracik teh Timur Tengah. Ia menjelaskan rasa teh di sana begitu khas. "Teh di sana ada campuran rempah-rempah, yakni jahe, kapulaga dan cengkeng," jelasnya saat ditemui MalangTIMES.
Menetap di Qatar lantaran pekerjaan sang suami, ia gemar mengonsumsi teh Timur Tengah. Andri menjelaskan varian teh yang digunakan adalah teh hitam. "Tehnya black tea. Banyak sekali manfaat yang didapatkan. Di antaranya nol persen kolesterol dan menghilangkan rasa capek," sambung dia.
Pulang ke Indonesia, Andri pun memutuskan mempraktikkan kegemarannya memasak teh khas Timur Tengah itu. Agustus 2017 lalu, ia mulai membuka usaha dengan nama Oi! Karak Tea. Meski terbilang anyar, banyak pelanggan yang memesan dalam jumlah besar.
"Kebanyakan ibu-ibu pengajian dan juga PKK. Selain itu, yang sudah langganan dari Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang," papar wanita yang tinggal di Perumahan Permata Jingga ini.
Baca Juga : Punya Rasa Manis, Pahit dan Legit, Ciri Khas Durian Kunir dan Bajol Desa Jombok
Andri menawarkan racikan teh Timur Tengah ke dalam wadah termos. Untuk lima belas cup ia beri harga Rp 67.500. "Jadi satu cup saya jual sekitar empat ribu lima ratus rupiah. Biasanya banyak yang beli lebih dari satu termos karena untuk acara seperti seminar juga," tukasnya.
Varian teh Timur Tengah Andri ini ditawarkan pula melalui media sosial Instagram dengan nama akun @oi.karaktea. (*)