Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Wisata

Destinasi Baru, Desa Wisata Paralayang Lawang, Bisa Terbang Kapan Saja Tanpa Perlu Menunggu Kecepatan Angin

Penulis : Hezza Sukmasita - Editor : Heryanto

26 - Jan - 2018, 18:54

Wisata Paralayang Pantai Modangan yang baru dilaunching Pemkab Malang. Sebentar lagi akan hadir wisata paralayang di wilayah Lawang yang bisa dimanfaatkan kapan saja tanpa menunggu kecepatan angin (Foto : Dok/MalangTIMES)
Wisata Paralayang Pantai Modangan yang baru dilaunching Pemkab Malang. Sebentar lagi akan hadir wisata paralayang di wilayah Lawang yang bisa dimanfaatkan kapan saja tanpa menunggu kecepatan angin (Foto : Dok/MalangTIMES)

MALANGTIMES - Semangat membangun desa wisata terus ditumbuhkan Bupati Malang Dr H Rendra Kresna. Dengan raihan penghargaan kategori desa wisata tingkat nasional semakin membangkitkan semangat desa-desa lain di Kabupaten Malang untuk mengembangkan potensi wilayahnya dalam bidang pariwisata.

Yang terbaru, Dinas Pariwisata Kabupaten Malang akan segera membuat satu desa wisata baru di Lawang. Wisata tersebut rencananya berupa wisata khusus paralayang dengan menggandeng TNI AU yang bermarkas di Danlanud Abdurahman Saleh.

Baca Juga : Curhat Pelaku Pariwisata ke Menteri Pariwisata Wishnutama, Seperti Apa ?

"Ada satu lokasi di Lawang, kita koordinasikan dengan Danlanud dengan membentuk wisata binaan TNI AU yakni wisata khusus paralayang," jelas Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Malang Made Arya di sela-sela peresmian eco wisata Amadanom, Rabu (24/1/2018).

Desa wisata ini rencananya akan mengambil start di atas bukit di daerah Wonosari dan titik pendaratannya ada di kebun teh Wonosari.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Malang Made Arya (Foto : Iim Hardian/MalangTIMES)

Menariknya, wisata paralayang di Lawang ini berbeda dengan wisata paralayang yang ada di Gunung Banyak, Kota Batu.

Made menjelaskan, perbedaan tersebut ada pada waktu pelaksanaan paralayang. Bila paralayang di Gunung Banyak harus memperhitungkan kecepatan angin, maka di paralayang baru ini wisatawan bisa melakukan paralayang kapan saja.

"Walaupun startnya sama-sama dari atas bukit, tapi akan berbeda. Kalau di Gunung Banyak harus memperhatikan (kecepatan) angin yang berhembus, kalau di Lawang tidak, bisa kapanpun,"jelasnya lagi.

Baca Juga : Penutupan Tempat Wisata dan Hiburan di Kota Batu Diperpanjang sampai 21 April

 Wisata ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas umum, seperti MCK, Gazebo, dan warung-warung. Yang terpenting, Made tengah berkoordinasi dengan Bina Marga untuk perbaikan akses menuju desa wisata baru ini. Sebab saat ini akses menuju start paralayang dinilai Made masih cukup sulit dilalui. 

"Semoga teman-teman Bina Marga nanti bisa segera perbaiki aksesnya,"ungkapnya. 

Made juga berharap agar desa wisata yang rencananya akan direalisasikan dalam tiga bulan ke depan ini nantinya mampu membangkitkan ekonomi masyarakat sekitar. 


Topik

Wisata Desa-Wisata-Paralayang-Singosari Dinas-Pariwisata-Kabupaten-Malang Made-Arya bupati-malang rendra-kresna


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hezza Sukmasita

Editor

Heryanto