MALANGTIMES - Dua pekan jelang penetapan, tiga pasangan calon (paslon) dalam Pilkada Kota Malang tampaknya makin aktif bergerak di masyarakat. Berbagai manuver politik di tingkat akar rumput, rentan menimbulkan gesekan. Terutama antar pendukung maupun dari tim sukses (timses) yang bertugas menggalang dukungan.
Seperti diketahui, tiga paslon telah terdaftar resmi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang. Yakni Moch Anton - Syamsul Mahmud (Asik), Ya'qud Ananda Gudban - Achmad Wanedi (Menawan), serta Sutiaji - Sofyan Edi Jarwoko (Sae). Meski demikian, tiga timses paslon yang bakal bertarung memperebutkan posisi pucuk pimpinan pemerintahan sepakat menjaga kondusifitas.
Ketua Timses Paslon Asik, Arief Wahyudi mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkomitmen untuk menjaga ketertiban selama masa kampanye hingga usai gelaran pemilu. "Kami woles (santai), asik ae, cari pemimpin terbaik kalau pakai gegeran (rusuh) ya pasti dapat yang tidak baik," ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Terlebih, lanjut Arief, saat ini aturan soal kampanye semakin ketat. Mulai dari promosi hingga gambar calon pun ditentukan oleh KPU. "Jadi kami juga sesuai aturan yang ada, jangan pakai politik uang. Jangan tiba-tiba ngesaki (memberi uang saku) orang," tuturnya.
Sementara itu, Penasehat Timses Sae, M Noorwahyudi menguraikan bahwa Kota Malang punya sejarah tidak pernah kisruh dan selalu damai. "Kota ini unik, selalu sejuk, damai, adem. Model-model provokasi di daerah lain tidak bisa dilakukan di sini," ujar Noorwahyudi.
Dia melihat, hal tersebut karena Kota Malang sebagai Kota Pendidikan sebagian besar masyarakatnya terdidik. Sehingga tidak terlalu rentan isu pecah belah. "Yang penting sae, semua berjalan baik," paparnya.
Terpisah, Timses dan Juru Bicara Paslon Menawan, Dito Arief menguraikan bahwa semua pihak sepakat menjaga semua tetap amam. "Prinsip kami, pesta demokrasi ini berlomba dalam kebaikan. Bagian dari cari pimpin baru dengan proses menawan dan baik," sebutnya.