MALANGTIMES - Pembangunan jalan tol Pandaan-Malang yang terus dikebut oleh PT PP (Persero) Tbk sepanjang 38,48 kilometer dari Pandaan, Kabupaten Pasuruan sampai Sawojajar, Kota Malang, mengakibatkan 22 rumah warga kebanjiran.
Kejadian itu diawali hujan lebat yang mengguyur sekitar proyek jalan tol, Senin (08/01) kemarin sekitar pukul 17.30 WIB. Diperparah saluran air yang sempit, air dan lumpur menerjang rumah warga di Dusun Tanjung, Desa Banjararum, Kecamatan Singosari.
Baca Juga : Di Jalanan, Senyum-senyum Merekah Menerima Sembako Bantuan UIN Malang
Air dan lumpur tanpa bisa dicegah masuk ke 22 rumah warga yang terkejut dengan luapan banjir tersebut. Walaupun tidak tinggi, air bercampur lumpur dari proyek pembangunan jalan tol ini membuat warga harus berjibaku pada malam hari untuk menyelamatkan barang-barang miliknya.
Kejadian tersebut sempat membuat warga geram kepada pihak pengelola pembangunan jalan tol. Untungnya, Muspika Kecamatan Singosari bertindak cepat mendinginkan emosi warga.
"Kami langsung berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait agar tidak terjadi konflik. Mediasi kami lakukan kepada warga dan pihak jalan tol," kata Eko Margianto, camat Singosari, Selasa (09/01) kepada MalangTIMES.
Eko yang bersama muspika lainnya terjun saat terjadinya banjir lumpur yang melanda 22 rumah warga tersebut. Selain meredam emosi, mereka bahu-membahu membersihkan lumpur yang melanda Dusun Tanjung.
Situasi pun cukup terkendali. Warga terkena dampak banjir sibuk bersama-sama membersihkan lumpur. Keesokan harinya, mediasi pun dilakukan dalam upaya menindaklanjuti terjadinya banjir lumpur tersebut.
Proses mediasi warga terdampak banjir lumpur dengan PT PP (Persero) Tbk sebagai pelaksana pembangunan jalan tol Pandaan-Malang oleh Muspika Kecamatan Singosari, Selasa (09/01)
Dihadiri perwakilan warga terdampak berjumlah 26 orang dan pihak PT PP (Persero) Tbk, mediasi oleh Muspika Kecamatan Singosari yang dilangsungkan di rumah kepala Dusun Tanjung.
Mediasi berjalan cukup alot. Pasalnya, warga yang merasa dirugikan dengan adanya banjir akibat pembangunan jalan tol ini meminta kompensasi kepada pihak pelaksana. Beberapa kali juga akhirnya camat, kapolsek dan danramil Singosari urun rembuk agar persoalan bisa diselesaikan dan tidak berlarut-larut.
Baca Juga : Peduli Warga Daerah Pinggiran Terdampak Covid-19, MHI Kota Malang Salurkan Bantuan
Pihak pelaksana pembangunan jalan tol Pandaan-Malang yang diwakili Heri W. selaku manajer lapangan PT PP (Persero) Tbk akhirnya memberikan kepastian untuk warga. "Pihak pelaksana akan melakukan survei lapangan dan kompensasi atas kejadian tersebut. Dari hasil mediasi itu juga, hal yang disampaikan pihak pelaksana akan secepatnya diselesaikan. Yaitu Kamis (11/01) depan," ujar Eko yang didampingi kapolsek dan danramil Singosari.
Dalam proses menuju Kamis tersebut, Kapolsek Singosari Kompol Untung B.R. menekan warga terdampak untuk selalu berkoordinasi dengan tiga pilar pemangku kepentingan wilayah. "Jangan sampai apa yang diinginkan warga dengan kejadian ini dilakukan secara pribadi-pribadi kepada pihak pelaksana tol. Tapi bersama kami sehingga apa yang diinginkan warga bisa tersalurkan," ujarnya.
Hal senada juga yang dilontarkan Danramil Singosari Kapten Arm Abd Khodir. Dia berharap kejadian ini bisa terselesaikan dengan cara musyawarah. "Harus ada solusi dari kejadian ini, tapi dengan cara yang tertib, aman sehingga tetap terjaga kondisi yang kondusif," tandasnya. (*)