MALANGTIMES- Doa dan harapan menjelang akhir tahun 2017 dan menuju 2018 tercurahkan di Jalan Cakalang Kota Malang, Minggu (31/12/2017) malam.
Baca Juga : Ini Jawaban Ustaz Yusuf Mansur saat Ditanya Apakah Dukung Anies Baswedan Maju Pilpres 2024
Kantor PT Cipta Aneka Solusi (CAS) milik Ir. H. Ghufron Marzuqi ini mendadak ramai oleh sejumlah tokoh dan ulama serta masyarakat Kota Malang yang diwakili ibu-ibu muslimat dan fatayat Nahdlatul Ulama Kota Malang.
Panitia menyebut acara ini sebagai three In One atau tiga dalam satu yakni tiga acara dikemas berbarengan dalam satu waktu.
Refleksi akhir tahun ini diisi dengan acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Haul Sewindu KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Hari Ibu.
Kegiatan diawali dengan istighotsah bersama dilanjutkan dengan testimoni sejumlah tokoh tentang figur Gus Dur (Presiden RI ke-4).
Satu persatu tokoh menyampaikan testimoninya tentang sosok seorang Gus Dur sebagai ulama dan guru bangsa.
Anisah Mahfudz (Ning Anis) adalah salah satu tokoh muslimat Kota Malang yang ikut menyampaikan kekagumannya akan pemikiran-pemikiran Gus Dur.
"Setelah beliau (Gus Dur) tidak ada, baru kita semua menyadari banyak hal yang disampaikan Gus Dur nyata dalam kehidupan kita sekarang," jelas Ning Anis.
Selain Ning Anis, tokoh lain yang memberikan testimoninya tentang sosok Gus Dur adalah Prof Dr Imam Suprayogo.
Mantan Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (Maliki) ini juga menyampaikan kekagumannya terhadap pemikiran-pemikiran Gus Dur.
"Saya baru sadar bahwa sampai sekarang saya jadi juru tulisnya Gus Dur. Semua pemikiran Gus Dur selalu muncul dalam artikel-artikel yang biasa saya tulis," jelas Prof Imam.
Refleksi akhir tahun dihadiri sejumlah tokoh Kota Malang di antaranya Arif Darmawan (Ketua DPC Demokrat Kota Malang), Prof. Dr. H. Imam Soeprayogo (Guru besar UIN Maulana Malik Ibrahim Malang), Anisah Mahfudz (Ning Anis), Gus Imron Rosyadi (Rois Syuriah Pengurus Cabang Istimewa NU China) dan KH. Thoriq Bin Ziyad (pencetus Hari Santri Nasional).
Baca Juga : Dewan Dorong Pemkot Malang Salurkan Bantuan Sembako bagi Warga Terdampak Covid-19
Setelah istighotsah dan testimoni tentang ketokohan Gus Dur, kegiatan dilanjutkan dengan refleksi Hari Ibu oleh Mantan Rektor UIN Maliki Malang Prof Dr Imam Suprayogo.
Dalam refleksinya, Prof Imam mengulas betapa pentingnya peran seorang ibu dalam menyelesaikan persoalan-persoalan rumah tangga, komunitas bahkan bangsa dan negara.
Inisiator Gerak Malang (GM) sebagai lokomotif para pendukung Calon Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa -Emil Dardak (Khofifah - Emil), Ir. H. Ghufron Marzuqi menyatakan tiga rangkaian kegiatan ini sengaja digelar dalam satu bingkai acara karena masing-masing memiliki keterkaitan.
"Kita melakukan refleksi akhir tahun, kenapa kita lakukan? Karena apa yang sudah kita lakukan di tahun 2017 lalu harus bisa diperbaiki ditahun selanjutnya," ujar Ir. H. Gufron Marzuqi kepada MalangTIMES.
"Kita harus memberi contoh kepada semua orang seperti menauladani Rasulullah, lalu memperingati sewindu Gus Dur. Seperti kita ketahui beliau adalah guru bangsa yang patut dicontoh dan terakhir yakni hari ibu yang kita tahu adalah sebagai penyemangat kita dalam kehidupan sehari-hari," sambungnya.
Tak lupa, Ir. H. Gufron Marzuqi juga mengundang beberapa tokoh masyarakat dan ulama disekitar Jalan Cakalang dan Kota Malang.
Dibalik refleksi akhir tahun 2017 yang diselenggarakan, Ir. H. Gufron Marzuqi berharap langkahnya pada tahun politik 2018 dan 2019 mendatang dapat berjalan dengan baik.
Akan tetapi bukan hanya berjalan dengan baik, ia juga ingin warga Indonesia khususnya di Jawa Timur dapat memilih pemimpin yang bisa menjadi tauladan.
"Ke depan kita harus mempunyai wawasan yang jelas, harus memilih pemimpin yang baik. Sebagai warga negara Indonesia, semoga kita tidak salah memilih. Kalau mencari pemimpin ya harus direfleksi sekalian, supaya bisa menjadi tauladan bagi masyarakatnya," paparnya.