MALANGTIMES - Tahun 2017 usai sudah. Diganti tahun yang baru dan tentunya dengan semangat dan kinerja melayani masyarakat yang semakin maksimal dibandingkan 2017.
Memasuki tahun 2018, seluruh capaian dalam pembangunan di Kabupaten Malang patut untuk dijadikan acuan. Berbagai penghargaan yang dirayakan dengan kegembiraan, jangan sampai melenakan semangat mengabdi.
"Kita akhiri berbagai program yang telah direncanakan dengan kegembiraan. Tapi di tahun yang baru, ada tantangan yang lebih besar. Jangan berpuas diri," begitulah pesan yang disampaikan orang nomor satu di Kabupaten Malang, Bupati Dr H Rendra Kresna, dalam menutup tahun 2017 kepada seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD).
Seperti diketahui, tahun 2017 bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang merupakan tahun penuh prestasi. Misalnya, di akhir Desember 2017, prestasi tingkat nasional diraihnya. Yaitu peringkat ketiga dalam IGA (Inovation Government Award) dari 500 kabupaten/kota se-Indonesia.
Melalui tiga program besar yang terus dioptimalkan di lapangan, Pemkab Malang berupaya seluruh pemangku kepentingan bisa terus bergandeng tangan. Karena, kata Rendra, berbagai prestasi dan keberhasilan yang diraih tidak lepas dengan adanya sinergitas.
"Tanpa ini tentunya tidak berhasil. Keberhasilan ini dikarenakan kerjasama, komitmen kita semua. Bukan karena unsur Bupati saja," tegas ketua DPW Partai NasDem Jawa Timur (Jatim) ini, Senin (01/01/2018).
Frekuensi yang sama dalam mewujudkan visi misi Kabupaten Malang adalah kuncinya. Dalam frekuensi yang sama inilah berbagai prestasi yang telah diraih di tahun 2017, menjadi wajib untuk ditingkatkan. Target penurunan kemiskinan satu digit dengan optimalisasi pariwisata serta berbagai potensi lainnya, menunggu sentuhan Pemkab Malang.
Maka, lanjut Rendra, akhir tahun dirayakan segala prestasi dengan kegembiraan. "Tapi tahun 2018 jangan sampai kita hanya bersenang-senang dengan capaian tahun lalu," tegasnya kepada seluruh ASN yang hadir di Pendapa Agung Kabupaten Malang dalam refleksi akhir tahun dan menyambut tahun 2018.
Optimalisasi potensi yang berlimpah di wilayah terluas kedua di Jatim ini tentunya mengacu pada koridor dan konsep ramah lingkungan. Sehingga, potensi yang digali tidak meninggalkan jejak kerusakan di kemudian hari yang akan merugikan dan ditanggung anak cucu di masa depan.
Optimalisasi bukan wujud eksploitasi sumber daya yang ada. "Tapi suatu strategi pembangunan yang mampu menyelaraskan kepentingan masyarakat dan lingkungannya," ujar Rendra yang juga mengucapkan rasa terimakasihnya kepada seluruh ASN yang tidak lelah untuk mengabdi kepada masyarakat.
"Karenanya untuk seluruh pimpinan OPD harus terus memberikan semangat kepada seluruh staf yang ada untuk mengoptimalkan potensi yang ada," pungkasnya. (*)
