Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Soal Ucapan dan Karyawan Pakai Atribut Natal, Ini Imbauan Dewan Masjid Kota Malang

Penulis : Nurlayla Ratri - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

24 - Dec - 2017, 16:21

Display pohon pinus hias di stan aksesori dan atribut perayaan Natal di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Malang. (Foto: Nurlayla Ratri/MalangTIMES)
Display pohon pinus hias di stan aksesori dan atribut perayaan Natal di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Malang. (Foto: Nurlayla Ratri/MalangTIMES)

MALANGTIMES - Memasuki pekan perayaan Natal, banyak pusat perbelanjaan dan juga kantor-kantor instansi yang memajang hiasan khusus. Misalnya pohon pinus hias. Termasuk karyawan yang mengenakan atribut tematis, seperti topi kerucut santa. 

Sebagai kota heterogen, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Malang mengimbau agar masyarakat, terutama umat muslim tak mudah terprovokasi pihak yang tidak bertanggung jawab. Ketua DMI Kota Malang KH Mas'ud Ali mengungkapkan, selama ini sudah sering karyawan toko diminta mengenakan seragam khusus saat Natal. 

Baca Juga : Viral Video Warga Beri Semangat kepada Pasien Positif Covid-19

"Kalau memang keharusan, karyawan muslim tapi perusahaan ada aturan itu (mengenakan pakaian/atribut khusus) yang mencerminkan tradisi Nasrani, saya kira nggak masalah," ujar Mas'ud Ali saat ditemui di Balai Kota Malang.

Dia menambahkan, jangan sampai penolakan tersebut malah berimbas buruk. 

Misalnya, karyawan yang menentang dinilai tidak loyal terhadap perusahaan dan berakibat sanksi hingga pemecatan. "Kan efek jangka panjang juga harus dipikirkan. Saya kira nggak akan memengaruhi iman (jika karyawan mengenakan atribut tematik). Iman itu di hati masing-masing," tambahnya. 

Soal ucapan selamat Natal, Mas'ud Ali mengimbau umat muslim untuk bersikap pasif. "Nggak usah agresif mengucapkan (selamat) Natal. Kalau terhadap tetangga, teman akrab, dan demi kerukuanan, tidak apa-apa," ucapnya. 

Baca Juga : Mokong Keluyuran Malam Hari, Warga Jalani Rapid Test Covid-19 di Tempat

"Jangan kita mulai. Ketentuan syariat kan nggak boleh. Kalaupun mengucapkan, nggak usah digembar-gemborkan. Kita pasif saja," tambahnya. Dalam beberapa tahun yang lalu, di Kota Malang sempat  terjadi aksi pelarangan atribut Natal oleh ormas tertentu.

Hal itu disayangkan oleh Mas'ud Ali. "Yang sering melarang-larang itu ciri orang radikal. Suka membentur-benturkan umat. Intinya pasif saja, dilalui seperti perayaan umat lain, ya Hindu, Budha, lainnya sehingga Kota Malang tetap damai," pungkasnya.(*) 


Topik

Peristiwa perayaan-natal-malang atribut-natal Dewan-Masjid-Indonesia DMI-Kota-Malang cegah-provokasi


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nurlayla Ratri

Editor

Sri Kurnia Mahiruni