Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Advertorial

Pertahankan Kesejukan Kota, Dinas Lingkungan Hidup Ubah Dua Bekas Pembuangan Sampah Jadi Kebun

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Heryanto

12 - Dec - 2017, 19:08

Kepala DLH Kota Malang, Agoes Edy Poetranto (Imam Syafi'i/ MalangTIMES)
Kepala DLH Kota Malang, Agoes Edy Poetranto (Imam Syafi'i/ MalangTIMES)

MALANGTIMES - Berbagai upaya konkret dilakukan Pemkot Malang untuk mempertahankan citra kotanya yang dulu terkenal dingin dengan hawanya yang sejuk. 

Selain terus menata dan memperindah taman kota, Pemkot Malang melalui Dinas Linglungan Hidup (DLH) sebagai salah satu leading sector akan menyulap sejumlah tempat yang kumuh dan kotor menjadi penyangga kesejukan. 

Baca Juga : Dari 500 Jadi 5.000, 11 Tahun Alfamart Rangkul Masyarakat Malang

Dalam waktu dekat DLH akan akan mengubah dua eks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi area perkebunan layaknya Kebun Raya Bogor atau Kebun Raya Purwodadi. 

Dua TPA tersebut berada di Kelurahan Pandanwangi dan kawasan Lowokdoro. Meskipun dengan lahan yang tak terlalu luas, DLH berharap rencana ini bisa terealisasi untuk menambah produsen oksigen di Kota Malang.

Kepala DLH Kota Malang Agoes Edy Poetranto menyatakan pihaknya telah melakukan studi banding ke Bogor untuk mencari informasi tentang jenis pohon yang bisa bertahan hidup di tanah bekas TPA yang bertekstur keras.

Bogor dipilih sebagai tempat studi banding bukan tanpa alasan. Ketinggian Bogor hampir sama dengan Kota Malang sehingga baik dari suhu maupun kontur tanah akan banyak kemiripan. 

"Setelah berkunjung ke sana, kami disarankan agar menanam pohon endemik, pohon khas Malang, misalnya pohon Pakishaji," jelasnya kepada MalangTIMES, Selasa (12/12/2017).

Saat ini pihaknya masih menunggu rekomendasi dari manajemen pengelola Kebun Raya Bogor tentang jenis-jenis pohon yang bisa tumbuh subur di Kota Malang, khususnya di lahan bekas TPA.

Baca Juga : Menapaki Perjalanan PDAM Kota Malang dari Zaman Belanda hingga Era Millenial

"Kemarin kita sempat meninggalkan catatan jenis-jenis pohon, mereka tinggal mencentang saja, namun masih belum dikirim lagi ke kami hasilnya. Tanaman peneduh itu apa saja, penghasil O2 terbanyak apa, penyerap C02 terbanyak apa, dan tanaman endemik lain yang cocok untuk Kota Malang apa,"  bebernya.

Sementara, upaya lain untuk menjaga keteduhan dan kesejukan Kota Malang, DLH juga akan mewajibkan kampus, home stay, perumahan-perumahan serta mal-mal baru untuk menanam pohon besar atau pohon endemik khas Malang seperti pohon salam, bungur dan pohon pakishaji di lahan kosong yang masih tersisa di tempatnya.

Jika diterapkan secara maksimal, kebijakan ini akan berdampak pada kelestarian ekosistem sekitar. Misalkan ditanami pohon salam maka tentu akan bisa sebagai tempat hidup mahluk lain seperti burung yang notabene menyukai biji salam.

"Dengan begitu masyarakat juga bisa mengenal pohon endemik khas Malang sepertii Pakishaji. Sebelumnya kami malah nggak tahu kalau Pakishaji itu asalnya dari Malang," bebernya


Topik

Advertorial Berita Malang - Dinas Lingkungan Hidup - Udara Sejuk - Menjaga Lingkungan - Kota Malang - Pemkot Malang - Tempat Pembuangan Sampah - Kebun - Kebun Raya Bogor - Kebun Raya Purwodadai


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Heryanto