MALANGTIMES - Daerah-daerah di Indonesia punya beragam sajian menu kuliner spesial. Kudapan di masing-masing daerah menjadi kekayaan kuliner sehingga kerap disebut oleh-oleh khas daerah tersebut.
Umumnya sajian kuliner itu diolah dengan bumbu-bumbu melengenda sehingga buat kuliner tersebut khas dan tradisional. Nah, bagaimana jadinya bila kuliner legendaris diolah dengan cita rasa anak muda zaman now?
Baca Juga : Sajikan Dawet Asli Kromengan, Warung Mak Tum Bisa Jadi Alternatif Wisata Kuliner
Di Malang, ada dua kuliner tradisional yang diolah dengan cita rasa modern khas anak muda. Wah dimana saja dan seperti apa olahan kreatif arek Malang itu? MalangTIMES merangkum kuliner olahan modern khusus untuk Anda, pembaca setia.

Jika biasanya jajanan khas Semarang lumpia berisi rebung, telur, dan daging ayam atau udang, di tangan seorang wanita muda asal Malang, Indah Dwi Pratiwi lumpia dikreasikan dengan aneka rasa.
Wanita yang akrab disapa Induhgendu itu memberi nama lumpia rasa-rasa kreasinya dengan nama lumpia lava. Nama ini dipilih lantaran bila digigit, isi lumpia akan lumer bak lava gunung. "Jadi kalau digigit isi dalemnya langsung meleleh gitu," ucap dia kepada MalangTIMES.
Cara mengolah lumpia isi ini sama dengan jajanan lumpia goreng. "Cara masaknya sama seperti lumpia goreng biasa cuma ada beberapa resep rahasia hehe," ujar alumnus SMK 2 Malang itu.
Soal harga, jangan khawatir tidak semahal lumpia goreng. Indahgendu menjelaskan ia menawarkan lumpia lava kreasinya dengan harga mulai Rp 2.500 sampai Rp 5.000 saja. Ada berbagai pilihan rasa mulai lumpia isi cokelat sampai lumpia isi mozarella. Lumpia ini dipasarkan secara online melalui akun Instagram @lumpialavanya.malang.

Jajanan onde-onde sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit dan kerap menjadi menu kue di istana Majapahit. Makanan tradisional ini bentuknya bulat. Pada bagian luar terasa kenyal dan di dalamnya ada campuran kacang hijau dan gula merah.
Ide mengolah onde-onde aneka rasa dicetuskan oleh wanita asal Malang, Agrin Syifarose. Ada 15 varian rasa onde-onde yang ditawarkan di toko miliknya kawasan Jalan Raya Satsui Tubun Ruko Gadang Square Kavlin 18 Kota Malang.
Agrin tak langsung membuat onde-onde rasa. Mengawali usaha pada 2013 lalu, onde-onde yang ia jual masih rasa original. Lantaran sepi pembeli, usaha yang dibangun orangtua Agrin itu lesu. Ide berkreasi onde-onde aneka rasa akhirnya dipilih oleh Agrin.
Baca Juga : Nikmatnya Durian Bakar Wonosalam, Kuliner Primadona Khas Jombang
"Buat menarik minat pasar akhirnya aku kreasikan aja onde-onde ini dengan berbagai rasa. Tokoku jauh dari pusat keramaian. Jadi gimana caranya laris ya aku harus buat inovasi produk," jelas dia pada MalangTIMES.
Inovasi rasa onde-onde itu ialah taro, ketan hitam, kelapa muda, cokelat, susu, coklat kismis, keju, greentea, greenteachoco, nutella,cappuccino, durian, strawberry, dan karenmozza.
Dibanderol dari harga Rp 2 ribu hingga 6 ribu rupiah, kelezatan onde-onde aneka rasa kreasi arek Malang ini patut menjadi pilihan jajanan tidak biasa saat Anda menjejakkan kaki di Bumi Arema. Mau coba? (*)