Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Profil

Mengenang Bondan Winarno, Pernah Puji Dua Kuliner di Kabupaten Malang

Penulis : Wahida Rahmania Arifah - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

29 - Nov - 2017, 14:17

Ekspresi khas presenter kuliner Bondan Winarno dengan jargon 'maknyus'. (foto Kompasiana)
Ekspresi khas presenter kuliner Bondan Winarno dengan jargon 'maknyus'. (foto Kompasiana)

MALANGTIMES - Pembawa acara kuliner Bondan Haryo Winarno mengembuskan napas terakhir pada Rabu (29/11/2017). Pria yang kondang dengan jargon 'maknyus' itu meninggal dunia di RS Harapan Kita Jakarta pada pukul 09.05 WIB. Mantan pemimpin redaksi koran Suara Pembaharuan itu diduga mengalami gagal jantung. 

Baca Juga : Tundukkan Rasa Takut untuk Kemanusiaan, Ini Kisah Bripka Jerry yang Banjir Apresiasi

Berpulang untuk selamanya, kenangan akan Bondan dan kuliner tak akan hapus dari ingatan. Pria kelahiran 20 April 1950 itu mengawali karir di industri hiburan pada 2005 silam. 

Dikutip dari berbagai sumber, Bondan digaet oleh sebuah perusahaan untuk memopulerkan kuliner Indonesia. Jargon 'maknyus' mulai menjadi ciri khas Bondan. Kata ini berasal dari sastrawan Umar Kayam yang sering melontarkan ungkapan tersebut tiap kali menyantap hidangan lezat.

Bondan pun mulai dilirik stasiun televisi swasta milik Chairul Tanjung sebagai presenter program kuliner. Berburu kuliner lezat seantero Nusantara, Bondan pernah mampir di Kabupaten Malang. Ke mana pria yang disebut sebagai pakar kuliner itu bertandang? 

Dari sebuah tayangan program kuliner salah satu stasiun televisi swasta tanah air, Bondan pernah mampir ke kawasan Singosari dan Lawang, Kabupaten Malang. Momen itu diunggah di Youtube pada tahun 2014 silam. 

Di Singosari, Bondan mampir di Depot 29 Jalan Randu Agung Nomor 83. Ia mencicipi sajian kuliner sup kambing obat. Kuliner ini merupakan perpaduan sup kambing dengan ramuan asal Tiongkok. Apa komentar Bondan? Kepada sang empunya rumah makan, ia berujar "Ada pahit-pahitnya. Daging empuk. Waw, enak!".

Bondan lantas melanjutkan dengan mencicipi bagian iga. "Empuk, nah ini ya langsung bisa lepas, top markotop," seru pria yang pernah menjadi jurnalis di media asing itu. 

Beranjak dari Singosari, Bondan dan kru memilih sebuah rumah makan di kawasan Jalan Wahidin Nomor 123 Lawang. Rumah makan itu menyajikan onde-onde khas dengan nama HTS (Han Tjwan Sing) dan rawon merah.

Baca Juga : Glenn Fredly Meninggal Dunia Tepat setelah 40 Hari Kelahiran Anak Pertamanya

Bondan berkisah seorang kawan menyebut sajian onde-onde di tempat tersebut adalah yang terbaik di dunia. Ia lantas memesan onde-onde ketan putih, ketan hitam, dan kelapa. "Ketan putih maksudnya pakai tepung ketan. Nah karena itu, yang ketan hitam unik kita coba yang ini ya," ujar dia. 

Onde-onde ketan hitam, komentar Bondan, memiliki tekstur pulen. "Mulus banget. Tingkat kemanisannya cakep," komentar dia lantas mencicipi sajian onde-onde kelapa. 

Menurut Bondan, sajian onde-onde kelapa unik. Keunikan itu terletak pada isi onde-onde yang menggunakan bahan baku kelapa ditambah gula putih. "Waw, ini enak banget. Unik dan sangat enak," seru dia. 

Selain menikmati kelezatan onde-onde legendaris HTS, Bondan juga mencicipi sajian rawon merah. Menurut ia, rumah makan di Jawa Timur umumnya menyajikan rawon dengan bahan kluwak sebagai dasar.

"Biasanya rawon warnanya hitam dan ini merah. Kalau boleh saya saran, sebutannya jangan rawon karena merahnya ini kan berasal dari cabai," pungkas dia. (*)


Topik

Profil Mengenang-Bondan-Winarno kuliner-malang presenter-kuliner


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Wahida Rahmania Arifah

Editor

Sri Kurnia Mahiruni