MALANGTIMES ujan deras yang terus mengguyur Kota Malang sejak sebulan terakhir mengancam pemukiman yang berada di bantaran sungai. Dan salah satu kawasan rawan banjir di Kota Malang adalah Kampung Warna Warni dan Kampung 3D, salah satu objek wisata yang digemari pengunjung.
Itu karena kedua wilayah yang berada di Jodipan tersebut lokasinya ada di bantaran sungai. Dan nyaris setiap musim penghujan, kawasan ini terkena banjir. Menilik cuaca yang sangat ekstrem, tentunya dua kawasan wisata tersebut harus ekstra waspada.
Baca Juga : Quraish Shihab Tegaskan Wabah Covid-19 Bukan Azab Allah
Seperti diberikan sebelumnya oleh MalangTIMES.com permukaan air di bantaran Sungai Brantas sempat naik hingga dua meter sekitar satu minggu yang lalu. Derasnya aliran di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang tidak bisa diprediksi tersebut, membuat Wakil Wali Kota Malang Sutiaji mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati.
"Karena meningkatnya debit sungai tidak bisa diprediksi, wisatawan yang berkunjung harus berhati-hati. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, kami sudah melakukan koordinasi dengan Forkopimda, dalam hal ini Kapolres dan Dandim," ujar Sutiaji.
Sutiaji mengatakan pihaknya terus melakukan pengecekan terhadap pondasi jembatan kaca yang menjadi ikon baru di Kampung Warna-Warni. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi sedini mungkin dampak bencana yang akan datang. Selain itu, dirinya juga meminta lurah yang berada di DAS untuk siaga 24 jam.
Baca Juga : Rektor UM Benarkan Ada Dosen yang Positif Covid-19
Meski demikian, Sutiaji menilai masih belum perlu memasang alat pendeteksi dini bencana. Sebab, Pemkot Malang getol berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengantisipasi bencana di kawasan DAS Brantas ini.