MALANGTIMES - Hujan yang mengguyur di wilayah Malang Raya, Jumat (17/11/2017) kemarin menyebabkan arus Sungai Brantas meningkat.
Baca Juga : Draft Sudah Final, Besok Pemkot Malang Ajukan PSBB
Salah satu wilayah terdampak naiknya muka air adalah kawasan wisata Kampung Warna-Warni Jodipan dan Kampung Tridi Kesatrian. Bukan hanya itu, banjir juga sempat menyebabkan tujuh rumah di kawasan Dinoyo terendam genangan air.
Sebuah video yang diambil warga di Kampung Warna Warni menunjukkan air sungai meluap hingga lapangan kecil yang berjarak sekitar tujuh meter dari bibir sungai.
Dibandingkan pada hari-hari biasa, tinggi muka air naik sekitar dua meter. Meski demikian, air tampaknya tidak sampai masuk ke permukiman warga.
"Sejak beberapa hari terakhir memang hujan, tetapi air sungai naiknya paling tinggi hari ini," ujar Syamsulhadi, salah satu warga setempat. Meski demikian, menurut Hadi tidak terdapat kerusakan berarti akibat luapan air tersebut.
"Warga hanya khawatir untuk jembatan kaca, karena kalau hujan pondasinya pasti kena luapan air sungai," tambahnya.
Baca Juga : Hari ke 2 Proses Pencarian Pendaki Hilang karena Kesurupan, Puluhan Personel Dikerahkan
Seperti diketahui, Oktober lalu Pemerintah Kota (Pemkot) Malang meresmikan jembatan kaca Ngalam Indonesia yang menghubungkan dua kampung wisata, yakni Kampung Warna Warni dan Kampung Tridi.
"Sampai agak malam airnya belum turun, jadi warga belum bisa ngecek kondisi jembatan itu," terang Hadi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang J Hartono membenarkan adanya kenaikan muka air di aliran Sungai Brantas. "Kami meningkatkan status waspada untuk seluruh bantaran sungai. Tetapi Alhamdulillah nihil korban," ujar Hartono.
Dia menegaskan, petugas juga terus memantau kondisi di lokasi tersebut. Selain itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) juga disiagakan mengingat hujan masih berlangsung dengan intensitas rendah hingga malam.
"Saat ini banjir sudah mulai surut, kami juga minta masyarakat untuk terus berkoordinasi terutama jika terjadi kegawatan," tuturnya.