Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Dapat Kepastian Anggaran, Pemkot Segera Rumuskan Pagu

Penulis : Nurlayla Ratri - Editor : Lazuardi Firdaus

15 - Nov - 2017, 12:55

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Wasto saat ditemui di Balaikota Malang. (Foto: Nurlayla Ratri/MalangTIMES)
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Wasto saat ditemui di Balaikota Malang. (Foto: Nurlayla Ratri/MalangTIMES)

MALANGTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tengah mengebut perumusan anggaran belanja yang bakal dikerjakan pada 2018 mendatang. Terlebih minggu ini pemkot telah mendapat kepastian besaran dana yang dikucurkan pemerintah pusat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Wasto mengungkapkan, kepastian anggaran itu telah diterima pemkot usai pengesahan APBN akhir oktober lalu. "APBN sudah didok, sehingga ada kepastian alokasi transfer ke daerah. Baik itu dana alokasi khusus (DAK), dana insentif daerah (DID), dana alokasi umum (DAU) dan lain-lain," ujar Wasto. 

Menurut Wasto, minggu ini pihaknya menggelar rapat koordinasi perumusan pagu anggaran untuk masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. "Kepastian angka ini segera kami sampaikan kepada kepala-kepala OPD yang melaksanakan tusi (tugas dan fungsi) terkait dana yang turun. Setiap bagian kan harus dilakukan persiapan perencanaannya di 2018 mendatang," terangnya.
Wasto menguraikan, setiap tahun pemkot mendapat kucuran anggaran dengan nilai berbeda-beda. Misalnya untuk dana insentif daerah, besaran bantuan pusat yang disampaikan ke daerah bergantung pada penghargaan atau prestasi yang didapat oleh kota/kabupaten yang bersangkutan.

Baca Juga : Tanggap Covid-19, Fraksi PKS DPRD Kota Malang Bagikan Ratusan APD ke Petugas Medis

"Kalau prestasinya banyak, ya banyak. Tahun depan DID naik jadi Rp 25,5 miliar, kalau tahun ini dapat sekitar Rp 7,5 miliar," terang mantan kepala badan perencanaan, penelitian, dan pengembangan (Barenlitbang) itu.  

"Naiknya banyak karena ada beberapa jenis penghargaan. DID itu ada indikatornya, setiap penghargaan ada skor yang dirupiahkan," urainya singkat. Berdasarkan catatan MalangTIMES, sepanjang 2017 ini telah belasan penghargaan diperoleh. Baik dari pemerintah pusat maupun lembaga non-pemerintah.

Misalnya penghargaan Kota Layak Anak, dan penghargaan atas keberhasilan dalam memberikan cakupan pelayanan akta kelahiran secara mudah dan cepat pada Juli lalu. Juga Adipura Kencana yang diboyong di bulan Agustus.

Kemudian, Kota Potensial Wisata dan Kota Terbaik pada ajang Indonesia Atractiveness Awards pada Oktober. Dan November ini pemkot menyabet AMPL (Air Minum dan Penyehatan Lingkungan) Award 2017 Kategori Komitmen Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Persampahan.

Untuk penggunaan, Wasto menjelaskan bahwa mekanisme DID berbeda dengan DAU maupun DAK yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat. "DID itu terserah daerah, tentunya diarahkan pada kegiatan yang terkait pembangunan daerah," tuturnya. Anggaran Rp 25,5 miliar itu akan disebar ke beberapa OPD, di antaranya untuk meningkatkan Ngalam Command Center. 

Hal tersebut untuk mendukung wacana pemkot agar layanan-layanan dan program-program yang diarahkan untuk masyarakat lebih ke pendekatan IT (teknologi informasi). Misalnya penerapan e-planing, e-budgeting, e-controling dan lain-lain yang akan disentralkan di Command Center itu.

Baca Juga : Hingga Pertengahan April, 4 Kali Tanah Longsor Terjadi di Kota Batu

"Masih dihitung besarannya. Selain itu juga untuk bidang pendidikan dan kesehatan. Persentasenya masih dirumuskan," ujarnya. 

Sementara itu, untuk jumlah kucuran DAU menurut Wasto jumlahnya relatif tetap. Nilainya sekitar Rp 800 miliar seperti yang didapat pemkot tahun ini. Namun, Wasto mengatakan bahwa tahun ini ada penurunan jumlah DAK yang diiterima. "Turun sedikit, tahun ini ada sekitar Rp 40 miliar kalau tahun depan Rp 36 miliar," sebutnya. 

Saat ditanya apakah penurunan itu merupakan bentuk pinalti karena ada beberapa program di 2017 yang tidak terlaksana, Wasto membantah. Meski demikian, dia mengaku belum mengetahui alasan penurunan jatah anggaran yang umumnya digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat itu. "Belum tahu kenapa turun. Mungkin berkaitan dengan program di OPD memang hanya segitu yang didanai pusat," pungkasnya. 


Topik

Peristiwa Sekretaris-Daerah-(Sekda)-Kota-Malang Pemerintah-Kota-Malang dana-alokasi-umum


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nurlayla Ratri

Editor

Lazuardi Firdaus