MALANGTIMES - Supini (55), warga Dusun Sumbersari RT 23 RW 05 Desa Jambesari, Kecamatan Poncokusumo, hanya bisa mengikhlaskan meninggalnya Marsim (100), bapaknya, yang belum diketahui penyebabnya.
Bahkan, Supini sejak lima bulan terakhir semenjak bapaknya tidak kembali ke rumah sudah nyaris putus asa mencarinya.
Baca Juga : Peduli Covid-19, Hawai Grup Sumbang Ratusan APD ke Pemkot Malang
Menurut keterangan Sutrisno bersama rekannya sesama kuli tebang tebu, yaitu Sucipto (28) dan Solikin (27), pertama mereka mencium bau busuk yang menyengat saat menebang tebu. "Baunya semakin menyengat. Akhirnya kami mencari sumber bau tersebut," kata Sutrisno.
Setelah sepakat, mereka mencari bau tersebut sampai ke tengah ladang tebu. Betapa kagetnya mereka saat sampai di tengah ladang, ditemukan sosok kerangka manusia dengan kopiah hitam di atas kepala. "Kami akhirnya melaporkan temuan mayat yang telah jadi kerangka itu ke saudara Kuntanu (perangkat desa Karangnongko, red)," ungkap Sutrisno.
Kuntanu yang melihat ke lokasi kejadian langsung melaporkan hal tersebut kepada Polsek Poncokusumo melalui jaringan telepon. "Sekitar pukul 09.15 WIB kami dapat laporan. Kami langsung ke lokasi saat itu juga," ucap AKP Agus Siswo Hariyadi, kapolsek Poncokusumo.
Dari hasil olah tempat kejadian dan penyelidikan anggota Polsek Poncokusumo yang diperkuat dengan ciri-ciri di sekitar kerangka maupun busana yang masih menempel di jasad korban, polisi bisa mengidentifikasinya. Korban positif diidentifikasi sebagai salah satu warga yang dinyatakan telah pergi sekitar lima bulan terakhir ini. Selain ciri-ciri yang ditemukan, yaitu kopiah hitam, celana kain warna abu-abu dan sabuk celana tali rafia, keluarga korban memastikan bahwa kerangka tersebut adalah Marsim.
"Bapak sudah tua dan pikun. Mungkin karena sesuatu akhirnya seperti ini. Saya yakin kerangka ini bapak saya," ujar Supiah, anak korban yang membuat surat pernyataan mengenai identitas korban dan disaksikan perangkat desa dan kepolisian.
Baca Juga : Viral Surat Stafsus Jokowi untuk Camat, Dicoreti Bak Skripsi hingga Berujung Minta Maaf
Mengenai sebab meninggalnya korban di tengah ladang tebu, pihak kepolisian belum memastikannya. Namun, keluarga korban sudah mengikhlaskannya. (*)