Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Tahun Lalu Paceklik, Kini Petani Tembakau Jatiguwi Rayakan Panen

Penulis : Dede Nana - Editor : Lazuardi Firdaus

06 - Oct - 2017, 13:00

Sumiah salah satu petani tembakau di Jatiguwi, Sumberpucung saat menjemur tembakau hasil panen keduanya di tahun ini, Kamis (06/10) (Nana)
Sumiah salah satu petani tembakau di Jatiguwi, Sumberpucung saat menjemur tembakau hasil panen keduanya di tahun ini, Kamis (06/10) (Nana)

MALANGTIMES - Setelah dihajar musim penghujan sepanjang tahun kemarin, kini para petani tembakau Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung bisa tertawa lepas.

Pasalnya,  musim kemarau cukup panjang di tahun ini telah membawa berkah terhadap tanaman tembakau seluas 3 hektar yang dibudidayakan di Jatiguwi.

Baca Juga : Peduli Covid-19, Hawai Grup Sumbang Ratusan APD ke Pemkot Malang

Kerugian di tahun lalu yang sempat membuat para petani harus beralih profesi, terbayarkan di tahun ini.

"Musim tahun ini berpihak pada kita. Alhamdulillah kita bisa mengakhiri paceklik tembakau," kata Rokip, salah satu petani tembakau Jatiguwi yang ditemui MalangTIMES, Jumat (06/10).

Tahun 2017 ini, menurut Rokip yang telah puluhan tahun menjadi petani tembakau ini, panennya bisa terbilang sukses dan melimpah. Dalam rentang waktu enam bulan dirinya telah dua kali memanen tembakau.

"Tahun lalu, untuk menanam saja kita tidak bisa karena hujan terus," ujarnya.

Senada dengan yang disampaikan Sumiah, petani tembakau lainnya di Jatiguwi yang menjadi salah satu sentra tembakau di Kabupaten Malang, menyatakan kegembiraannya setelah tahun lalu hanya bisa menanam padi saja.

"Tahun lalu, saya tidak nanam tembakau sama sekali karena hujan terus. Sekarang alhamdulillah sudah dua kali panen dengan hasil memuaskan," tutur ibu tiga anak ini.

Tembakau Jatiguwi yang rata-rata dibeli tengkulak dengan kisaran harga Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu, juga banyak diminati pasar luar Malang, seperti Banyuwangi.

Walau secara pemasaran pasar tembakau Jatiguwi masih didominasi pasar dalam wilayah, tapi kondisi cuaca tahun ini telah membuat para petani semakin semangat bercocok tanam tembakau.

Baca Juga : Viral Surat Stafsus Jokowi untuk Camat, Dicoreti Bak Skripsi hingga Berujung Minta Maaf

"Masih banyak dari Malang yang beli. Tapi tidak ada beda sih, mas bagi saya. Dengan cuaca gini, harga tembakau  lumayan bagus di jual kemana saja," terang Sumiah yang mengaku di panen keduanya bisa mendapat 25 kuintal tembakau.

Beberapa petani tembakau Jatiguwi dengan kondisi cuaca yang mendukung ini, sebagian tidak menjual tembakau basahnya ke pasar.

Mereka mengeringkan terlebih dahulu tembakaunya, sekitar 2 hari untuk mendapatkan kualitas tembakau yang lebih bagus. "Banyak rekan-rekan yang tidak lepas dulu tembakau basahnya. Tapi dikeringkan dulu," ujar Sumiah.

Harga tembakau kering memang cukup berbeda dengan tembakau basah. Bahkan para tengkulak yang langsung datang ke rumah-rumah petani berani membeli tembakau kering Rp 100 ribu per kilogramnya.

"Lumayan selisihnya, mas. Apalagi kemarau masih terus berjalan," pungkas Sumiah yang sumringah melihat hasil panennya.


Topik

Peristiwa petani-tembakau musim-kemarau kabupaten-malang


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Dede Nana

Editor

Lazuardi Firdaus