MALANGTIMES - Pemkot Malang kembali mengadakan pertemuan dengan Forum Komunikasi Angkutan Kota (Forkot), Paguyuban taksi serta Organda Kota Malang hari ini, Kamis (28/9/2017). Hal ini dilakukan setelah dalam rapat koordinasi (Rakor) sebelumnya berjalan buntu dan diwarnai aksi walkout atau keluar ruangan oleh para perwakilan sopir angkot.
Baca Juga : Dewan Nilai Dirut PDAM Tak Penuhi Kompetensi, Usul Konkret Dicopot
Wali Kota Malang HM.Anton membenarkan bahwa memang dalam rapat sebelumnya, mengalami jalan buntu sehingga pihaknya bersama legislatif akan kembali melakukan rakor untuk membahas polemik transportasi online ini.
"Tadi dapat info dari komisi C DPRD Kota Malang, akan ikut juga dalam rakor untuk bersama mengambil sikap, karena kami berharap sekali eksekutif dan legislatif ini bisa satu kesepakatan bersama tidak terjadi perbedaan," ungkap Anton saat ditemui di IKIP Budi Utomo menghadiri Uji Kompetensi Wartawan (UKW), Rabu (27/9/2017).
Lanjutnya, dengan kembali adanya pertemuan ini, pihaknya berupaya tetap akan mencarikan jalan keluar terkait permasalahan ini, supaya dalam keputusannya nanti bisa diambil jalan tengah.
"Ya nanti keputusan dari provinsi tetap akan jadi acuan, mereka kan cari sesuap nasi, ya kalau bisa diambil jalan tengahnya, ya kan tinggal menunggu 1 November keputusannya muncul dari pusat," paparnya
Baca Juga : Pipa Terus Bocor, Wali Kota Malang Sutiaji Beri Komentar Ini
Sebelumnya, salah satu perwakilan Forkot Toger mengungkapkan kebosanannya dimana setiap keluhan dan usulan dari para perwakilan angkot hanya ditampung oleh pemkot tanpa ada tindak lanjutnya.
"Kami tetap tak setuju keputusan MA, angkot ini punya payung hukum, sebliknya angkutan online tidak punya, lalu kenapa mereka masih dibiarkan," ungkapnya
Sampai akhirnya para perwakilan sopir angkot berdiri beranjak keluar meninggalkan ruang rapat yang dipimpin oleh Sekda Kota Malang Wasto.