Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Kenal di Medsos, Anak SD Ini Ajak Temannya Isap Rokok Elektrik

Penulis : Dede Nana - Editor : Heryanto

12 - Sep - 2017, 21:47

Efek negatif medsos yang begitu akrab dengan anak-anak, membuat siswa kelas II-VI SD di wilayah Singosari terjerumus mengisap vape. (Humas Polres for MalangTIMES)
Efek negatif medsos yang begitu akrab dengan anak-anak, membuat siswa kelas II-VI SD di wilayah Singosari terjerumus mengisap vape. (Humas Polres for MalangTIMES)

MALANGTIMES - Berhati-hatilah untuk para orang tua yang telah membebaskan anaknya memiliki telepon pintar.

Pasalnya, kemudahan teknologi di tangan anak-anak yang belum bisa menyaring berbagai konten negatif dan sifatnya destruktif akan mengakibatkan buah hati terjebak pada hal-hal yang merugikan masa depannya, kelak.

Baca Juga : Bergerak Mandiri, Baitul Mal Ahad Pon Salurkan Bantuan Bagi Masyarakat Terdampak Covid-19

Inilah yang terjadi di salah satu Sekolah Dasar (SD) di wilayah Singosari. Sekumpulan anak SD kelas II sampai kelas VI dengan asyiknya menghisap vape atau rokok elektrik pada jam istirahat. 

Kelompok anak-anak SD yang ternyata memiliki kepala suku ini, sebut saja si Tono dan Toni kelas VI di SD yang sama tersebut, mengaku mengetahui  cara meracik vape dari media sosial (medsos) dan lingkungan bergaulnya yaitu anak-anak punk.

"Anak-anak ini ditemukan dan ditangkap oleh salah satu guru SD tersebut. Dia curiga saat siswanya bergerombol sedang membakar dan menghisap sesuatu," kata Ipda Ahmad Taufik Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas Polres Malang, Selasa (12/09).

Kejadian tersebut, membuat pihak sekolah semakin kaget saat mengetahui bahwa yang mereka isap adalah vape dengan bahan kimia berbahaya.

"Karena itulah pihak sekolah langsung berkoordinasi dengan Polsek Singosari dan mengundang para orang tua siswa yang kedapatan menghisap vape,"lanjut Ahmad Taufik.

Dari hasil pembicaraan dengan pendekatan anak-anak SD, Polsek Singosari akhirnya mengetahui siapa yang jadi kepala suku dari anak-anak tersebut.

Tono dan Toni inilah yang mengajak teman-temannya untuk menghisap vape dengan bahan kimia berbahaya tersebut. Bahkan ada seorang anak kelas II akhirnya harus  dibawa ke Rumah Sakit karena mengalami pusing, mual dan muntah setelah menghisap vape tersebut.

Baca Juga : Polisi Obrak Balap Liar di GOR Ken Arok, 207 Remaja Disanksi Senam Malam

"Dari Toni anak-anak ini mengetahui vape. Dan di Toni mengetahui racikan vape dari medsos dan teman-teman punknya yang juga dikenal dari medsos,"ujar Ahmad.

Sedangkan Tono hanyalah ikut-ikutan karena selalu dipengaruhi oleh Toni. Kedua anak kelas VI SD ini mendapat peringatan keras dari sekolah. Khusus Toni, dia terancam akan dikeluarkan dari sekolah dengan pertimbangan bahwa pihak sekolah sudah berkali-kali memberikan peringatan dan teguran kepada yang bersangkutan.

"Tapi  anak ini tidak merubah kelakuannya yang gemar mencuri dan menggunakan vape,"kata salah satu guru yang menemukan mereka menghisap vape.

Dengan adanya peristiwa tersebut,  Polres Malang menghimbau kepada orang tua dan pihak sekolah untuk lebih waspada terhadap anak-anaknya yang terbiasa membawa dan memiliki telepon pintar.

"Orang tua wajib mengetahui perkembangan medsos yang difollow oleh anak-anaknya. Sedang pihak  sekolah saatnya memposisikan dirinya bukan sekedar menjadi pengajar tapi juga jadi orang tua kedua bagi anak-anak ketika di sekolah,"tutur  Ahmad Taufik.


Topik

Peristiwa Medsos Anak-SD Ajak-Isap-Rokok-Elektrik


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Dede Nana

Editor

Heryanto