MALANGTIMES - Setahun belakangan, banyak pelaku UMKM di Kota Malang mengeluhkan merosotnya omzet penjualan. Utamanya UMKM yang bergerak di bidang kuliner. Diperkirakan merosotnya omzet pelaku UMKM itu disebabkan mulai menjamurnya oleh-oleh makanan kekinian milik artis-artis ternama.
Sejumlah produk kue kekinian memang menyerbu Malang dalam beberapa tahun terakhir. Sebut saja Malang Strudle, Queen Apple, dan A-six. Masing-masing dibawa artis ibu kota ke Kota Malang dengan branding sang owner . Nama yang sudah tersohor sontak membuat produk-produk baru ini begitu mudah dikenal.
Maraknya kue kekinian itu secara otomatis membuat jajanan khas Malang seperti keripik apel, keripik tempe, pia mangkok, dan lainnya yang sudah lebih dulu ada kalah pamor dengan brand-brand baru miliki artis tersebut.
Namun, Marketing Manager Malang Strudle Tri Marya Ulfa membantah bahwa kehadiran Malang Strudle telah menggerus pasar UMKM yang sudah lebih dulu ada di Kota Malang.
Ulfa menjelaskan bahwa Malang Strudle juga menggandeng UMKM Kota Malang untuk turut berkembang bersama. Dia mencontohkan bagaimana Malang Strudle yang identik dengan warna hijau itu mendorong pelaku UMKM untuk lebih kratif lagi dalam membuat kemasan.
"Kami bahkan mendorong UMKM untuk lebih kreatif lagi dalam membuat kemasan. Kami juga membuka peluang kepada UMKM untuk memasukkan produknya ke outlet kami," jelas Ulfa.
Untuk setiap produk makanan yang akan masuk ke outlet, lanjut Ulfa, haruslah produk-produk rumahan asli Malang. Packaging yang menarik juga menjadi standar yang diberikan Malang Strudle. Yang utama, makanan atau snack harus halal. "Kuliner juga kami bantu untuk promosi lewat sosmed Malang Strudle," imbuh dia.
Ulfa menegaskan bahwa Malang Strudle ingin mengangkat Kota Malang menjadi lebih dikenal di luar. Untuk mencapai hal itu, Malang Strudle bersama Teuku Wisnu baru-baru ini membuat sitkom yang talentnya adalah anak-anak muda berbakat Kota Malang. (*)