MALANGTIMES - Siang tadi, puluhan anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Malang (Unisma) melakukan aksi di depan Rektorat Unisma dengan bertelanjang dada, kAMIS (31/8/2017).
Mereka melakukan aksi tersebut tak lain untuk menuntut kembali dilibatkan dalam kegiatan Orientasi Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (Oshika Maba) 4 - 10 Sepetember 2017. Serta keterbukaan atau transparansi dalam angaran yang digunakan dalam pelaksanaan Oshika Maba 2017.
Baca Juga : Bagaimana Hukum PHK Karyawan di Tengah Pandemi Covid-19? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Orator aksi Akbar Umbu Nay mengungkapkan, Dalam hal ini, pihaknya merasa tidak dilibatkan dalam pelaksanaan kegiatan Oshika Maba. Menurutnya hal ini tidak sesuai dengan apa yang sudah termaktub di dalam surat keputusan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti nomor 116/BI/SK/2016.
"Menurut kami, untuk mengambil keputusan dalam menentukan konsep pelaksanaannya, pihak kampus mengatur dengan sepihak tanpa melibatkan unsur mahasiswa, memotong yang menjadi kewenangan BEM sehingga jadi tidak demokratis," jelasnya.
Lanjutnya, karenanya mereka menuntut empat tuntutan, pertama demokratisasi konsep Oshika Maba, kedua hentika sikap otoriter kampus terhadap BEM, ketiga berikan kejelasan anggaran dalam Oshika Maba dan terakhir berikan kebebasan berekspresi dan berkreasi bagi badan eksekutif dalam pengelolaan Oshika Maba.
Sementara itu, sekitar pukul 13.00 wib tadi, akhirnya para mahasiswa merangsek masuk ke dalam gedung rektorat dan ingin bertemu dengan jajaran pihak kampus. Sampai akhirnya para mahasiswa naik ke lantai dua dan ditemui oleh Pembantu Rektor 3 Badat Muwakid .
Baca Juga : Beredar Proposal Skripsi "Hak Istimewa Luhut Binsar Pandjaitan", Ini Klarifikasi Unsoed
Di lokasi sendiri dari pantauan MalangTIMES juga terdapat beberapa anggota kepolisian dari Polsek Lowokwaru yang menjaga lokasi untuk mencegah aksi kerusuhan.