MALANGTIMES - Dalam rangka memperingati Hari Persahabatan Internasional, KKN 34 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan sosialisasi gerakan anti bullying kepada siswa-siswa Sekolah Dasar. Acara tersebut dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2017 di SDN 01 Ngadirejo, Jabung.
Baca Juga : Mahasiswa di Malang Kritik Aksi Perusak Lingkungan Lewat Lukisan
“Melihat maraknya korban bullying yang terjadi di Indonesia, dirasa perlu untuk melakukan sosialisasi untuk siswa sekolah, khususnya pada tingkat sekolah dasar (SD) sebagai tindak prefentif dan pengenalan semenjak dini,” ujar Shelviana, ketua pelaksana gerakan sosialisasi.
KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia), mencatat sebanyak 154 kasus bulliying. Pada tahun 2016 korban bullying mengalami penurunan kasus sebanyak 122 kasus. Namun di luar ekspetasi, pelaku bullying justru mengalami peningkatan di tahun 2016 yakni sebanyak 38 kasus, dari 93 kasus menjadi 131 kasus.
KKN 34 UMM melakukan sosialisasi pada siswa-siswa sekolah dasar khususnya pada kelas 4, 5, dan 6 untuk mengetahui apa itu bullying, bahaya dari tindakan bullyingdan peringatan untuk tidak melakukan bullying.
Prosedur pelaksanaannya diantaranya diawali dengan pemberian sosialisasi yang dilakukan di kelas, menjalankan serangkaian proses acara yang telah disiapkan oleh divisi sosial budaya KKN 34 UMM, dan acara ditutup dengan melakukan cap tangan di selembar kain putih dengan cat warna sebagai petisi hari persahabatan internasional.
Selain sosialisasi anti bullying tersebut, KKN 34 UMM juga melakukan sosialisasi cara mencuci tangan dan menggosok gigi dengan benar. Sheliana mengatakan, mencuci tangan dan gosok gigi merupakan hal yang yang hampir setiap hari dilakukan. Namun nyatanya, tidak semua orang bisa melakukan cuci tangan dan gosok gigi dengan benar.
Baca Juga : FSP Moodier, Inovasi Parfum Karya Mahasiswa UM dengan Wadah Fidget Spinner
Tidak hanya itu, KKN 34 UMM juga menggelar sosialisasi desa wisata. Mengingat Desa Ngadirejo merupakan salah satu desa di Kecamatan Jabung, Malang yang memiliki potensi wisata. Terdapat beberapa air terjun terkenal di desa ini, yaitu Coban Jodo, Coban Arema, dan Coban Jidor.
Selain itu juga terdapat wisata Sumber Urip dan Parang Tetes, serta kuliner khasnya yaitu sambal bakar, kripik singkong bervarian rasa dan donat singkong. Donat singkong dan kripik singkong merupakan produk khas olahan Desa Ngadirejo di bawah binaan divisi kewirausahaan KKN kelompok 34 UMM.
Banyaknya wisata yang ditawarkan membuat Desa Ngadirajo menjadi salahsatu desa berpotensi untuk menjadi desa wisata oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang. Pada tanggal 4 Agustus lalu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang mengadakan sosialisasi gerakan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) sekaligus peresmian Desa Ngadirejo sebagai desa wisata di balai desa yang diikuti oleh seluruh pamong desa, penanggungjawab wisata desa dan KKN kelompok 34 UMM.