Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Lapsus Konstelasi Politik Pasca Penggerebekan KPK di Malang (1)

Pasca Digerebek KPK, akankah Peta Politik Pilwali Malang 2018 Kembali ke Titik Nol??

Penulis : Hezza Sukmasita/Anggara Sudiongko - Editor : Redaksi

19 - Aug - 2017, 16:17

Salah seorang penyidik KPK membawa berkas-berkas penyidikan sesaat sebelum memasuki ruang pemeriksaan para saksi di Aula Polresta Malang belum lama ini. (Foto : Muslimin/MalangTIMES)
Salah seorang penyidik KPK membawa berkas-berkas penyidikan sesaat sebelum memasuki ruang pemeriksaan para saksi di Aula Polresta Malang belum lama ini. (Foto : Muslimin/MalangTIMES)

MALANGTIMES - Penggerebekan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Pemkot Malang pada Rabu (9/8/2017) lalu bak petir menyambar yang membuat semua orang di Kota Pendidikan ini terperanjat.

Baca Juga : Dewan Nilai Dirut PDAM Tak Penuhi Kompetensi, Usul Konkret Dicopot

Semua mata tertuju pada pemberitaan seputar kasus dugaan suap pembahasan APBD 2015 dan kaitannya dengan sejumlah proyek yang dijustifikasi menjadi alasan KPK hingga turun gunung ke Kota Malang.

Semua media baik lokal maupun nasional menjadikan informasi tentang kasus ini sebagai topik utama pemberitaan, termasuk menjadi konten berseri yang tak habis-habisnya diulas oleh MalangTIMES (JatimTIMES Grup). Yang pasti publik Malang Raya menantikan ending dari kasus ini akan seperti apa.

Di balik semua kegaduhan yang terjadi ini, satu hal penting dan pasti akan ikut berubah meskipun bisa jadi luput dari pengamatan sebagian masyarakat adalah konstelasi politik jelang Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Malang 2018.

Diakui atau tidak, peta politik akan mengalami perubahan yang signifikan. Pasalnya, kasus ini menerpa elit partai pemenang sekaligus menjadi kunci pertarungan politik di kota yang sedang giat mempercantik taman ini.

KPK telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini. Salah satunya Arief Wicaksono yang notabene Ketua DPC DPIP dan Ketua DPRD Kota Malang sekaligus bakal calon kuat yang sudah mengumumkan diri akan maju pada Pilwali Malang 2018.

Pasca kasus ini tentu akan muncul spekulasi-spekuliasi terkait peta politik di Kota Malang. Apalagi, calon wali kota incumbent yakni Moch Anton alias Abah Anton yang sementara ini menjadi calon terkuat juga sibuk diperiksa dalam kaitan kasus ini.

Baca Juga : Pipa Terus Bocor, Wali Kota Malang Sutiaji Beri Komentar Ini

Meskipun statusnya hanya saksi namun kasibukan Abah Anton menghadapi kasus ini akan menguras konsentrasinya menyiapkan diri menghadapi Pilwali Malang 2018.

Peta koalisi maupun elektabilitas calon dan figur yang muncul belakangan juga bisa dipastikan akan berubah. Layaknya komputer, peta politik seperti direset ulang atau kembali ke titik nol.

Partai dan figur yang diusung bisa jadi akan memiliki peluang yang sama tergantung bagaimana mereka memanfaatkan momentum politik dan kasus ini sebagai instrumen penting untuk membangun kepercayaan terhadap calon pemilih.

Bagaimana tanggapan PDIP, PKB dan partai-partai lain serta pandangan para pakar terkait konstelasi politik pasca kasus ini akan menjadi ulasan kami secara berseri.

Simak terus MalangTIMES untuk kemudian menjadi bahan diskusi yang membangun demi Kota Malang yang lebih baik.


Topik

Lapsus KPK Pilwali-Malang-2018 abah-anton


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hezza Sukmasita/Anggara Sudiongko

Editor

Redaksi