Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa Krisis Air Bersih

Sebanyak 500 KK di Malang Barat Mengalami Krisis Air Bersih

Penulis : Ferry Agusta Satrio (MG5) - Editor : Redaksi

16 - Jul - 2015, 13:00

Tandon air popo'an sebagai wadah penampungan air yang dialirkan ke rumah warga di Dusun Banjar Tengah, Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang‎. Foto: (ferry/malangtimes)
Tandon air popo'an sebagai wadah penampungan air yang dialirkan ke rumah warga di Dusun Banjar Tengah, Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang‎. Foto: (ferry/malangtimes)

MALANGTIMES - Sebanyak 500 Kepala Keluarga (KK) di wilayah Malang Barat, tepatnya Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang mengalami kekurangan air bersih. Hal itu sudah terjadi dua minggu lamanya.

Aliran air yang mengalir dari tandon air Popo'an ke rumah warga sempat mati. Setelah dilakukan pengecekan oleh warga, ada pipa yang jebol. Hal ini disampaikan Misdi, warga Dusun Banjar Tengah, yang turut dalam kerja bakti membenahi pipa.

"Sabtu kemarin kita kerja bakti, ada kira-kira 15 orang membetulkan pipa yang jebol, kondisi air jadi stabil," ujar Misdi.

Namun sekarang kondisi air kembali tidak lancar. "Sebagian ada yang hidup, sebagian ada yang mati. Tapi yang hidup keluar airnya kecil," kata Supriono yang biasa dipanggil Rustam. Ia selaku Ketua RT.5 RW.4, Desa Sumbersekar.

Rustam menyampaikan, kondisi ini sudah disampaikan ke pengurus HIPPAM Dusun Banjar Tengah, yang bertugas mengelola air yang merupakan swadaya masyarakat.‎

"Kita dapat sumbangan air dari warga perumahan, lewat pipa 3/4 dim disalurkan ke tandon air. Tapi masih belum bisa memenuhi kebutuhan warga sini," tambah Rustam.

"Ada 500-an KK di Dusun Banjar Tengah, sebagian besar menggunakan air HIPPAM ini," ujar Rustam. Selain warga, Masjid dan Musholla juga kekurangan air.

Krisis air bersih yang sehari-hari digunakan untuk mandi, cuci, dan minum ini membuat warga lebih mengurangi penggunaannya. "Warga harus mengurangi nyuci. Kalau mandi sama minum nggak bisa dikurangi," kata Misdi.

Pada Kamis (16/7/2015) siang, kondisi air di rumah Misdi sudah tidak mengalir.‎ "Hari ini mati," ujarnya singkat. (*)


Topik

Peristiwa Krisis-Air-Bersih


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ferry Agusta Satrio (MG5)

Editor

Redaksi