MALANGTIMES - Tahun 2019, Indonesia mengincar peringkat ke dua tingkat ASEAN dalam segi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kepariwisataan.
Proses menuju penguatan SDM pariwisata tentunya tidak bisa hanya dilakukan oleh Kementerian Pariwisata saja. Peran daerah menjadi vital, selain karena destinasi wisata unggulan berada di berbagai daerah juga menguatnya program wisata berbasis masyarakat yang ternyata tepat dan sesuai dengan ciri khas bangsa Indonesia.
Baca Juga : Kabupaten Malang Belum Merasa Perlu Terapkan PSBB
"Kabupaten Malang bisa jadi contoh dalam proses Indonesia menuju destinasi utama wisata internasional tahun 2019," kata Menteri Pariwisata RI, Arif Yahya setelah selesai kegiatan sadar wisata dan aksi sapta pesona di museum Singhasari Residence di Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kamis (27/7/2017).
Apresiasi Menteri Pariwisata RI ini didasarkan pada dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang, dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap berbagai hal yang bersentuhan dengan kepariwisataan.
Arif mencontohkan berbagai pelatihan terhadap kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang ada di Kabupaten Malang yang difasilitasi Disparbud adalah jalan menuju terciptanya SDM yang berkualitas dalam kepariwisataan.
Tanpa adanya kemampuan mengelola pariwisata, maka semenarik apapun destinasi wisata tersebut tidak akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat, bangsa dan negara.
"Penguatan keterampilan pengelola wisata menjadi kesatuan dengan lokus wisatanya. Pemkab Malang telah mulai menuju ke sana,"ujar Arif yang berharap dengan meningkatnya SDM pokdarwis maka kesadaran wisata semakin massif tumbuh dalam masyarakat.
Optimalisasi pariwisata menjadi primadona dalam beberapa tahun belakang ini diberbagai daerah. Selain menjadi penyumbang devisa terbesar selain sektor migas yang memiliki keterbasan sumber daya, kesadaran atas melimpahnya pesona alam diberbagai daerah juga terus tumbuh.
Baca Juga : Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Bupati Malang Klaim Penyebabnya Tertular dari Luar
Kembali, Kabupaten Malang yang memiliki branding pariwisata The Heart of East Java ini, bisa dijadikan contoh atas kepedulian dan sinergitas seluruh pemangku kepentingan khususnya pemerintahan yang terus mendorong, menumbuhkan dan meluaskan kesadaran dan kemampuan pengelolaan pariwisata.
Karena tanpa adanya kiprah dan kerja keras yang ditampilkan pemerintah sebagai role model, masyarakat tidak akan bergerak dan selalu tersudut oleh berbagai kendala, ujar Alumnus Institut Teknologi Bandung ini.
"Terus kuatkan kesadaran memiliki dalam masyarakat atas limpahan karunia alam wisata yang ada. Basis kepariwisataan di sini sudah memiliki pijakan kebijakan yaitu pelibatan masyarakat dalam mengelolanya,"tutur Arif.
Untuk menggapai Indonesia berkualitas dalam SDM kepariwisataan ditingkat Asean, Menteri Pariwisata berharap banyak dari Kabupaten Malang yang memiliki begitu banyak wisatanya, baik gunung, laut, sungai maupun wisata buatan yang salah satunya menjadi sepuluh wisata nasional yaitu Bromo Tengger Semeru (BTS).
