Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Bupati Rendra Kresna: Semboyan Bhineka dan Lambang Garuda Pancasila Berasal dari Malang

Penulis : Nana - Editor : Lazuardi Firdaus

03 - Jun - 2017, 11:03

Bupati Dr Rendra Kresna bangkitkan kebanggaan warga Kabupaten Malang untuk semakin menguatkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam Safari Ramadan hari kedua di Pujon, Jumat (02/06) malam. (Nana)
Bupati Dr Rendra Kresna bangkitkan kebanggaan warga Kabupaten Malang untuk semakin menguatkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam Safari Ramadan hari kedua di Pujon, Jumat (02/06) malam. (Nana)

MALANGTIMES - Sejarah Kabupaten Malang tercatat dengan tinta emas dalam pembentukan kesatuan dan persatuan bangsa dan negara Indonesia. Namun, mungkin banyak yang tidak memahaminya karena memori kita lebih didominasi sejarah berdarah-darah perebutan tahta dan wanita di era Kerajaan Singhasari sebagai cikal bakal daerah yang dipimpin oleh Dr Rendra Kresna ini.

Tercatat, abad ke-13 Singhasari menjadi pioner revolusi kebudayaan dengan memunculkan langgam atau gaya Jawa Timuran.  Bahkan revolusi ini menyebar ke Vietnam, Thailand, China, bahkan India. Dari sisi politik ekonomi, Singhasari juga tercatat menjalin hubungan kerja sama dengan berbagai kerajaan seperti Singaraja, Kutai Kertanegara, dan Champa sebagai mitra bersejajar atau penghormatan atas kedaulatan kerajaan lain, bukan negara jajahan.

Baca Juga : Pasien Positif Covid-19 Meningkat, Polres Malang Ancam Warga yang Tolak Pemakamannya

Kesetaraan dalam perbedaan tersebut bahkan dikuatkan dalam masa Kerajaan Singhasari yang merupakan embrio keberadaan dan keberlangsungan Kerajaan Majapahit  dengan lahirnya frase awal Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa dalam sebuah kakawin Jawa kuno, yaitu Kakawin Purusadasanta atau Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular.

Embrio frasa tersebut yang sampai kini menjadi semboyan negara kita dipupuk pada zaman Kerajaan Singhasari. "Maka patutlah kita berbangga atas jejak peninggalan masa lalu kita yang terus hidup sampai saat ini," kata Rendra, Jumat (02/06) dalam acara Safari Ramadan hari kedua di Masjid An-Nur Desa Madirejo, Kecamatan Pujon.

Rendra dalam safari Ramadan hari kedua ini memang lebih banyak menekankan pada penguatan nilai-nilai Pancasila di dalam masyarakat. Menurut dia, nilai-nilai Pancasila saat ini semakin memudar, terutama di perkotaan. Perbedaan keyakinan, suku, agama yang dulu dijadikan alat pemersatu dalam meraih keunggulan berbangsa terlihat ditinggal. Kebanggaan atas jejak sejarah, baik di zaman kerajaan sampai sekarang, juga turut memudar dan diganti dengan kebanggaan sektoral, individual.

“Kondisi ini jangan sampai terjadi di masyarakat pedesaan khususnya dan seluruh wilayah Kabupaten Malang yang secara sejarah telah mencatatkan dirinya sebagai pioner yang mencetuskan semboyan negara Bhineka Tunggal Ika," ujar Rendra kepada ratusan warga yang hadir dalam safari Ramadan ini. Dia juga meyakini, kebanggaan masyarakat Kabupaten Malang dalam persatuan kesatuan yang dijalin dalam perbedaan masih terus tumbuh dan terpelihara sampai kini.

Dia juga mencontohkan kebanggaan lain warga Kabupaten Malang yang jejaknya masih ada sampai saat ini. Yakni mengenai lambang negara Indonesia: burung Garuda. Sejarah burung Garuda menjadi lambang negara dimulai dengan adanya relief Garuda yang terpahat di Candi Kidal Tumpang sekitar abad XIV M dan terletak  di pilaster (tiang semu) bagian tengah dari batur candi (soubasement) sisi selatan, timur dan utara.

Baca Juga : Lumajang Tambah 2 Orang Positif Corona, Salah Satunya ASN Peserta Pelatihan TKHI

Siratan makna dan visual relief Garuda di Candi Kidal inilah yang dijadikan referensi bagi penentuan figur lambang negara RI oleh tim perumus yang terdiri dari Moh. Yamin, RM. Ng. Poerbatjaraka, dan Soepomo.

Maka berbanggalah menjadi masyarakat Kabupaten Malang yang telah menyumbangkan semboyan dan lambang negara RI. Rayakan kebanggaan ini dengan menunjukkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. "Sampaikan ke luar bahwa kita yang ditali kegemilangan sejarah masa lalu juga mampu mencerahkan dan terdepan mengaplikasikan nilai-nilai luhur itu," ucap Rendra. (*)


Topik

Peristiwa Bupati-Malang-Rendra-Kresna bannga-menjadi-warga-kabupaten-malang Kerajaan-Singhasari Bhineka-Tunggal-Ika


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nana

Editor

Lazuardi Firdaus