Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Lapsus Destinasi Wisata Baru Kota Malang (2)

Inilah Wajah Kampung Topeng, Wisata Kreatif Para Gelandangan Binaan Mensos

Penulis : Imam Syafii - Editor : Lazuardi Firdaus

29 - May - 2017, 13:16

Deretan patung Topeng Malangan berwarna- warni di sepanjang pintu masuk Kampung Topeng Desaku Menanti (Foto: Imam Syafii/ MalangTIMES)
Deretan patung Topeng Malangan berwarna- warni di sepanjang pintu masuk Kampung Topeng Desaku Menanti (Foto: Imam Syafii/ MalangTIMES)

MALANGTIMES- Kini Kota Malang semakin kental dengan tari topeng, setelah lahirnya Kampung Topeng Desaku Menanti. Uniknya, kampung yang berada di Dusun Baran, RT.04 RW.07, Kelurahan Tlogowaru ini dihuni oleh gelandangan dan pengemis (gepeng). Bagaimanakah kehidupan mereka di sana? Setelah diresmikan oleh Wali Kota Malang, HM Anton 14 Februari 2017 lalu kampung ini memang cukup menarik wisatawan.

Baca Juga : Dewan Nilai Dirut PDAM Tak Penuhi Kompetensi, Usul Konkret Dicopot

Di bawah pengawasan langsung oleh Kementerian Sosial, kampung ini memang didesain khusus untuk mengubah mindset para gepeng yang kini mencapai 40 kepala keluarga (KK) di sana. Kru MalangTIMES pun mencoba memotretnya.

Sebelum memasuki kampung tersebut, kami harus mengisi bensin agak banyak karena jarak menuju Kampumg Topeng lumayan jauh. Yakni sekitar 4 kilometer dari Jalan Raya Mayjen Sungkono (GOR Ken Arok). Kami ke sana melewati perumahan yang berada di belakang GOR Ken Arok ke arah timur menyusuri jalan tanjakan dan persawahan dengan lebar jalan berukuran satu mobil.

Meski agak masuk kami tak khawatir tersesat, karena ada papan jalan yang mengarahkan ke Kampung Desaku Menanti. Setelah sampai di Kampung Topeng kami diarahkan masuk ke gang sempit dengan jalanan berpaving yang berukuran satu mobil.

Jalan itu sebagai jalur utama menuju Kampung Topeng.  Sekitar 500 meter menyusuri jalan berpaving kami disambut dengan gapura bertuliskan 'Selamat Datang di Desaku Menanti Kota Malang' dan sebelah kanan ada papan nama yang menempel di tembok berwarna-warni bertuliskan 'Kampung Kesetiakawanan Sosial Margo Mulyo Dusun Baran Kota Malang'. 

Kami pun disambut deretan ratusan miniatur Topeng Malangan beragam karakter dan corak warna seperti kisah Panji yang berdiri tegak tertancap di atas taman bunga. Ketika memasuki area Kampung Topeng mata kami pun dimanjakan dengan visualisasi desain bangunan rumah warga yang berwarna- warni lengkap dengan gambar 3D dan Topeng Malangan.

Bahkan ada dua Topeng Malangan berukuran raksasa memiliki tinggi sekitar 8 meter menjadi ciri khas Kampung Topeng Desaku Menanti semakin melekat. Dua topeng raksasa itu menggambarkan sosok Raden Panji Asmoro Bangun dan Dewi Sekartaji.

Topeng itulah sebagai lambang atau ikon Kampung Topeng Desaku Menanti. Terlihat setiap jalur akses dari rumah warga ke rumah lainnya ada beberapa miniatur topeng yang menancap secara berselang-seling. Bahkan taman bunga warga pun ditancapi ratusan ikon topeng beragam karakter. Itu menjadikan visualisasi daya tarik dan keunikan tersendiri.

Tak hanya itu saja kampumg wisata ini udaranya sangat sejuk, lantaran lokasinya berada di antara persawahan dataran tinggi dengan pepohonan yang rindang. Mengitari Kampung Topeng seperti berwisata ke tempat alam pegunungan. Ketika MalangTIMES berkunjung disambut ramah warga sekitar dan puluhan anak sedang bermain ayunan di samping bangunan Sekolah PAUD Desaku Menanti.

Baca Juga : Pipa Terus Bocor, Wali Kota Malang Sutiaji Beri Komentar Ini

Ramah senyum mereka seakan memanggil pengunjung untuk penasaran dan ingin terus melangkah menyusuri aktivitas warga. Paling terkenal di kampung ini adalah kreativitas warga membuat buah tangan Topeng Malangan. Kenapa mengusung Kampung Topeng karena topeng merupakan ciri khas kesenian warga asli Kota Malang yang dulu terkenal dengan kisah sosok Raden Panji Asmoro Bangun, dan sosok Dewi Sekartaji. 

Selain dapat liburan dengan konsep yang berbeda, di tempat ini pengunjung juga dapat belajar tentang topeng-topeng Malangan, tepatnya di Bengkel Kreasi Kampung Topeng. 

Perekonomian warga binaan meningkat karena hasil produk pembuatan topeng dijual kepada pengunjung dengan harga mulai Rp 15 ribu hingga ratusan ribu tergantung ukuran dari pesanan pengunjung dan bebas mewarnai topeng sendiri. Pengunjung juga dipandu warga binaan untuk membuat dan melukis topeng. Jadi wisata ini juga mengedukasi pengunjung dan meningkatkan jiwa kesenian dan kebudayaan.

Setiap hari ada pelatihan menari topeng bagi anak-anak, atau pengunjung juga bisa bisa mewarnai souvenir yang berbentuk topeng kecil seukuran telapak tangan bayi. Selain membeli oleh-oleh topeng, pengunjung bisa sepuasnya berfoto selfie berlatar Topeng Malang rakksasa.

Tempat itu menjadi favorit pengunjung untuk mengabadikan momennya. Namun pengunjung tak usah khawatir dan bingung terkait jaringan seluler memang tidak stabil ketika berada di Kampung Topeng, sinyal lancar dengan kartu seluler tertentu saja.

Mungkin karena berada di daerah perbukitan. Kota Malang memang sangat terkenal dengan keindahan alam dan wisata kawasan hijau dan kampung tematik yang mampu menyedot wisatawan. Jadi wajar kalau salah satu kota terbesar kedua di Jawa Timur ini mengalami peningkatan ekonomi melalui sektor pariwisatanya. 


Topik

Lapsus kampung-topeng-desaku-menanti wisata-kreatif walikota-malang hm-anton Wisata-Kota-Malang


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Imam Syafii

Editor

Lazuardi Firdaus