MALANGTIMES - Pandangan miring terhadap wanita yang bekerja pada dunia malam sering dijumpai. Tak terkecuali Donna Oriza yang mempunyai kesibukan sebagai disk jockey (DJ) salah satu tempat hiburan di Kota Malang.
Pekerjaan yang digeluti Donna ini sempat tidak direstui oleh orang tuanya karena pada saat itu ia masih menempuh masa kuliah. Wanita cantik ini kemudian meyakinkan orang tuanya bahwa pekerjaan tersebut baik-baik saja dan tidak mengganggu jadwal kuliahnya.
"Saya ingin ubah image DJ yang 'kata orang' identik nakal. Tidak semua anak dunia malam itu gampangan," tandas Donna.
Godaan menjadi DJ memang begitu besar. Selain harus menghadapi lelaki yang jahil, juga harus kuat mental terhadap omongan miring terhadapnya.

"Kalau ngadepin yang jahil-jahil, ya harus santai menghadapi orang-orangnya. Kalau cuma digoda-godain biasa, ya santai aja. Intinya saya datang ke sana hanya ada tujuan kerja main DJ, tidak ada yang lain," ungkap Donna.
Wanita yang mempunyai hobi shopping ini awalnya disuruh orang tuanya untuk kuliah di Kalimantan. Namun ia menolak dan memilih kuliah di Universitas Merdeka jurusan akuntansi. "Cita-cita dulu sebenarnya ingin jadi akuntan. Karena ngisi waktu luang ketika kuliah, jadi belajar DJ mulai tahun 2010 dan sampai sekarang," tutur Donna.
Sekarang DJ cantik ini menetap di Malang dan bekerja reguler di Twenty KTV & Club. (*)