Puisi Pendek
*dd nana
Memintal Rasa
(i)
Kelak, aku ingin belajar. Mengeja angin, meladang angan. Memintal bayangmu serindu api purba.
(ii)
Akhirnya, hijrah ini yang mengantarkanku menjadi debu.
Sunyi tak suci seperti cintamu.
(iii)
Aku lah tugu yang tegak tak
Serupa alif yang pernah kita gambar pada gerimis mata sunyi indahmu.
(iv)
Baca Juga : 8 Film Netflix Ini Raih Nominasi Oscar 2020
Kita peram rintik hujan, lantas menunggu. Dua tubuh kaku mencatat setiap degub rindu yang ragu.
(v)
Aroma bibirmu, biji kopi pagi hari. Aku hidu sekuat rindu. Kini, dimanakah kamu.
(vi)
Baca Juga : Dengarkan 10 Lagu Hits Dunia yang Hangatkan Suasana Natal di Sini
Rinduku tidak serupa do'a para pecinta agung. Ia mungkin hanya selarik sajak yang sering limbung dan selalu canggung.
(vii)
Setelah letih menguji jarak
kini, ijinkan aku mendulang rindu itu dengan sederhana.
Seperti rupa batang jarak.
(viii)
Lelakimu, padang senyap yang dihuni pedang. Tanpamu, aku sekedar bentang tak bertuan, tak bertuah.
(ix)
Sebagai bayang, aku rentan dipagut resah. Sebagai sais, aku bayanganmu yang menunggu.
(x)
Kumohon, legamkan rasaku, cinta.Seperti malam memberi kelam.
"Sudahlah diri, jangan selalu kau sibuk sendiri,"ujar lelaki yang disepuh senja itu. Aku.
*Wartawan MALANGTIMES