MALANGTIMES - Setiap 21 April warga Indonesia memperingati Hari Kartini. Bagi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang, Ida Ayu Wahyuni, Raden Ajeng Kartini adalah sosok yang menginspirasi.
Baca Juga : Hari ke 2 Proses Pencarian Pendaki Hilang karena Kesurupan, Puluhan Personel Dikerahkan
Perempuan asal Bali ini, menilai sosok Raden Ajeng Kartini yang dikenal sebagai pejuang hak perempuan itu, merupakan sosok yang mampu menggerakkan kebangkitan emansipasi wanita Indonesia.
"Sosok Kartini merupakan perempuan hebat yang mengajarkan kita semua bahwa derajat perempuan bisa menjadi pemimpin layaknya kaum laki-laki. Terbukti, hak-hak kaum perempuan sekarang bisa tercapai yakni bisa menjadi pemimpin dalam rumah tangga maupun menjadi seorang pejabat di kalangan pemerintahan," kata Ida Ayu kepada MalangTIMES.
Menurutnya, sejarah mencatat bahwa Kartini tokoh wanita yang gigih memperjuangkan pendidikan kaum hawa. Selain itu, menjadi salah satu figur seorang wanita yang idealis.
"Emansipasi bukan berarti melepas kewajiban atau kodratnya sebagai ibu rumah tangga dan melahirkan anak. Justru tugas utamanya harus mampu membesarkan dan mendidik putra-putrinya sebagai generasi penerus bangsa," harap perempuan 52 tahun tersebut.
Masih kata Ida, bila kemudian seorang wanita memutuskan untuk berkarir atau bekerja di luar rumah misalkan di lingkungan publik, itu merupakan bentuk ekspresi bahwa seorang wanitapun juga mampu mengisi kesempatan kerja seperti halnya para lelaki yang melakukan pekerjaan tersebut.
Baca Juga : HMI Kisip Brawijaya Salurkan Bantuan APD dan Handsanitizer ke RS Saiful Anwar
"Kiprah Kartini inilah menjadikan wanita Indonesia tergerak lebih mandiri, bekerja keras dan terus berkarya. Tentunya kemandirian itu dimulai dari diri kita sendiri," ucap perempuan 5 bersaudara tersebut.
Sepak terjang wanita pendekar kaumnya itu, telah membuktikan impiannya untuk menyuarakan emansipasi bagi seluruh perempuan yang ada di Indonesia dan dampaknya dapat dirasakan sampai saat ini.
"Saya berpesan untuk perempuan Indonesia, harus bisa membagi waktu agar semua pekerjaan dapat terlaksana secara seimbang. Memaksimalkan potensi yang dimiliki sebagai wanita karir dan menjadi sosok ibu bagi anak-anaknya, serta melaksanakan kewajiban sebagai seorang istri yang baik," ujar istri Ida Bagus Suardikha tersebut.