Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

2017, Tahun Suburkan Kesadaran Bertani Organik bagi Petani Kabupaten Malang

Penulis : Dede Nana - Editor : Lazuardi Firdaus

14 - Feb - 2017, 11:42

Meniel Wahyuningsih, kepala bidang (kabid) holtikultura DTPHP Kabupaten Malang, Selasa (14/02) di ruang kerjanya. (Nana)
Meniel Wahyuningsih, kepala bidang (kabid) holtikultura DTPHP Kabupaten Malang, Selasa (14/02) di ruang kerjanya. (Nana)

MALANGTIMES - Fenomena balik kucing petani organik ke anorganik atau kimia menjadi catatan tersendiri bagi Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang.

Fenomena tersebut tentunya menjadi tantangan, baik bagi DTPHP maupun petani. Apalagi, semakin merebak kesadaran terhadap lingkungan hidup yang mensyaratkan keterjagaan alam dari berbagai aspek atau unsur kimiawi yang merusak.

Dengan kondisi tersebut, DTPHP melalui bidang holtikultura mencanangkan tahun 2017 menjadi momentum untuk mengembalikan petani organik serta menambah jumlah petani yang akan mempergunakan bahan organik dalam bercocok tanam

"Tahun ini kami akan mengerahkan petugas pengawas organisme pengganggu tanaman (POPT) ke sentra-sentra holtikultura, baik petani sayur, buah dan tanaman hias, dalam upaya motivasi ulang penggunaan organik dalam bercocok tanam," ungkap Meniel Wahyuningsih, kepala bidang (kabid) holtikultura DTPHP Kabupaten Malang, Selasa (14/02) di ruang kerjanya.

Meniel juga mengatakan, masih banyaknya petani di Kabupaten Malang yang mempergunakan pupuk anorganik didasarkan adanya pemikiran bahwa organisme pengganggu tanaman (OPT) yang menyerang tanamannya harus segera dibasmi seketika itu juga.

"Istilahnya pas OPT menyerang, langsung semprot pestisida kimia dan terlihat mata hama langsung mati. Petani jadi lega dan akhirnya terus melakukan pendekatan kimiawi atas serangan OPT," katanya.

Padahal, efek pestisida kimia berdampak terhadap resistensi OPT. Juga mempengaruhi produk tanaman petani saat dikonsumsi. 

"Yang juga jadi perhatian penggunaan pestisida kimia adalah kestabilan tanah akan rusak dalam jangka waktu panjang," jelas Meniel.

Penggunaan pestida kimia di Kabupaten Malang terutama bagi petani apel, baik di Kecamatan Poncokusumo maupun Pujon, sampai saat ini terus dipakai. Sedangkan untuk beberapa jenis buah jeruk dan Blimbing di Kecamatan Dau dan Poncokusumo, petani sudah mulai menyadari pentingnya penggunaan organik.

Adanya paradigma pikir petani terhadap ketergantungan pestisida kimia, masih menurut Meniel, nantinya akan digeser secara perlahan-lahan oleh DTPHP.

"Tanaman horti memang tanaman yang sangat riskan terhadap OPT dan cuaca. Karena itu, salah satu strategi kami di tahum 2017 ini akan secara intensif menggalakkan pembinaan di sekolah lapangan (SL)," ungkapnya yang juga menambahkan dengan adanya SL diharapkan akan semakin terbentuk kesadaran petani dalam mempergunakan bahan-bahan organik dalam bercocok tanam hortikultura.

Pada kesempatan yang sama, Budi Widodo, kepala seksi (kasi) perbenihan dan perlindungan hortikultura DTPHP Kabupaten Malang mengatakan, tahun ini akan diadakan SL di sembilan titik atau jenis hortikultura. Sembilan titik atau jenis ini adalah cabai, apel, bawang merah, alpukat, anggrek, jeruk, pisang, pepaya dan sayur organik.

"Sembilan titik atau jenis ini nantinya yang akan kami perkuat dalam SL kepada petani untuk menerapkan pola bercocok tanam organik," ucapnya.

Selain sosialisasi pembinaan lewat SLbdan memotivasi petani akan pentingnya mempergunakan bahan organik, DTPHP Kabupaten Malang juga akan mengawal berbagai kelompok tani yang menerima kegiatan bantuan dengan tidak lagi memberikan pestisida kimia tetapi organik.

"Ini adalah salah satu strategi kami untuk menyuburkan kesadaran pemakaian organik kepada petani," ujar Meniel yang juga menjawab sampai saat ini pihaknya belum melakukan kerja sama dengan pihak ketiga dalam pemasaran produk organik petani. (*)/p>


Topik

Peristiwa petani-organik pupuk-anorganik


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Dede Nana

Editor

Lazuardi Firdaus