MALANGTIMES - Pusat Studi Peradaban Universitas Brawijaya (UB) menggelar Pameran Virtual Museum Brawijaya V, di Gedung Widyaloka-Universitas Brawijaya, Jum'at (25/11/2016).
Pameran ini sebagai puncak dari serangkaian riset dan napak tilas di berbagai situs kerajaan Majapahit-Brawijaya dengan mengusung tema 'Mendekatkan Sejarah Melalui Kolaborasi Dunia Digital dan Peradaban'.
Program yang diinisiasi Pusat Studi Peradaban Universitas Brawijaya ini bertujuan merajut sejarah dan ketokohan Brawijaya.
Ketua Pusat Studi Peradaban Universitas Brawijaya, Dr. M. Fadli, SH, MH, mengatakan program Museum Virtual Brawijaya V ini merupakan salah satu agenda besar Pusat Studi Peradaban Universitas Brawijaya.
Baca Juga : Mahasiswa di Malang Kritik Aksi Perusak Lingkungan Lewat Lukisan
Ini adalah kesuksesan kali kedua setelah berhasil mengangkat Museum Batu Mulia Nusantara yang di inisiasi Media Berjejaring Nomor 1 di Indonesia, MalangTIMES (JatimTIMES Group).
"Ini adalah tahap pertama dari hasil penelitian satu tahun. Ke depan akan disosialisasikan ke seluruh mahasiswa UB," ujar pria berambut gondrong itu.
Selain itu di dalam pameran ada bermacam jenis keris yang di pajang, ada tiga kotak dan di setiap kotaknya ada sekitar 6 sampai 7 keris yang diletakkan.
Namun 2 kotak yang terbuat dari kayu itu adalah kepunyaan dari Sekolah Budaya Tunggul Wulung, dan satu kotak yang di kelilingi kaca itu adalah milik dari Universitas Brawijaya.
Dr. M. Fadli, SH, MH, berharap agar Museum Virtual Brawijaya V berlanjut ke tahap yang lebih tinggi, dan juga berharap pada anak-anak muda supaya lebih mengerti dan mencintai budaya dan warisan dari negeri Indonesia.
"Anak sekarang lebih bangga dengan negara lain. Kita sebagai penerus bangsa, sayang kalau hanya menengok sebelah mata budaya dan warisan yang dimiliki Indonesia. Mungkin anak-anak muda lebih bisa mengerti dan mencintai budaya dan warisan nenek moyang kita," harap Fadli.