MALANGTIMES- Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Kepanjen sebagai kampus yang terbilang berusia muda, telah mencanangkan sebagai kampus mandiri bebas korupsi dan peduli desa mandiri. Hal ini disampaikan Rektor Unira, Hasan Abadi, saat membuka temu bahas kedaulatan desa di Hall. K.H. Moch. Said Minggu (24/07/2016).
Baca Juga : Tiga Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di Kota Malang Sembuh
"Unira telah menyusun grand design dan bertindak langsung bersama-sama penggiat desa dan elemen lainnya dalam rangka mewujudkan desa mandiri," ucap Hasan Abadi.
Bentuk kepedulian Unira dalam kemandirian desa yang telah dilakukan adalah dengan adanya Posdaya di 22 desa yang tersebar di empat kecamatan yakni Ngajum, Turen, Kromengan dan Kalipare. Posdaya yang ada bertumpu pada pendampingan masyarakat desa yang disesuaikan dengan kurikulum di Unira.
"Unira memiliki fakultas agama Islam, psikologi dan pendidikan , ekonomi sosial, teknik dan komputer untuk strata 1 dan Strata 2 pendidikan agama Islam. Kami dorong semua mahasiswa baik dalam KKN maupun pendampingan lainnya untuk ikut serta dalam menyukseskan program yang telah dicanangkan rektor," ungkap Sutomo, Wakil Rektor 1 Bidang Akademi, Riset dan Kerjasama Unira. Kita akan support penuh, mahasiswa S-1 dan S-2 yang akan melakukan riset di desa- desa dampingan Unira, tambah Hasan Abadi.
Selain Posdaya, Unira sedang menggondok desain desa mandiri di desa Palaan Kecamatan Ngajum. Desa Palaan akan dijadikan pilot project Unira, sehingga nantinya diharapkan menjadi master desa mandiri yang akan diduplikasi bagi desa-desa lainnya.
Baca Juga : Tanggap Covid-19, Fraksi PKS DPRD Kota Malang Bagikan Ratusan APD ke Petugas Medis
"Kita fokus ke desa Palaan dalam rangka itu, kita desain bersama- sama dengan seluruh elemen yang ada untuk menjadikannya desa mandiri. Mandiri secara ekonomi, berdaya, berpemerintahan yang bersih. Kita kerahkan seluruh mahasiswa dan para penggiat desa yang bersama kami untuk fokus mendampingi desa Palaan selama 4 tahun kedepan."terang Hasan Abadi.
Pendidikan perdamaian melalui agama, sosial entrepreneurship, teknologi yang berlandaskan local wisdom, ekonomi berbasis kemasyarakatan, adalah fokus pendampingan yang sudah dan terus dikembangkan oleh Unira.
"Unira kita jadikan home base penggiat desa bagi siapapun yang punya tujuan sama dengan kami. Selain tentunya kita selalu terbuka untuk belajar bersama tentang masalah pemerintahan, sosial-ekonomi, persamaan dan perdamaian beragama," tutup Hasan Abadi.(*)