MALANGTIMES - Dua lokasi di Jember, yakni Pantai Nyamplung Kobong, Kecamatan Gumukmas dan Pantai Paseban Kecamatan Kencong, batal menjadi tempat rukyatul hilal.
Baca Juga : Per Hari Ini Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di 23 Provinsi, Total 5.136 Penderita
Tim akan bergabung ke Situbondo untuk menggelar rukyat bersama di wilayah pantai utara, sore ini.
“NU Cabang Kencong bersama Lajnah Falakiyah akan bertolak ke Situbondo. Hari ini kami akan melakukan rukyatul hilal di sana bersama-sama,” terang Sekretaris NU Cabang Kencong, Syaiful Bahri, Minggu (5/6/2016).
Sebagaimana diketahui, rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang muncul pertama kali setelah terjadinya ijtimak atau konjungsi, yang dijadikan rujukan untuk menentukan awal ramadhan.
Menurut Syaiful, berdasarkan perhitungan hisab, posisi hilal cukup rendah, sehingga dua lokasi di Jember tersebut tak memungkinkan untuk melihat hilal.
Hisab sendiri adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender hijriyah.
Baca Juga : Rektor UMM Merespons Desas-desus Pergantian WR III dan Kursi Baru WR IV
“Apalagi peralatan yang digunakan untuk mengamati kemunculan hilal kurang memadai,” paparnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Jember, Rosyadi Badar, mengatakan, bersama sejumlah organisasi masyarakat di Jember, pihaknya akan mengikuti rukyat di Pantai Kalbut, Desa Semiring, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo.
“Di Jember, biasanya digelar rukyatul hilal sendiri. Tapi memang belum pernah berhasil (terlihat hilalnya),” tuturnya.
Ditambakannya, pelaksanaan rukyatul hilal ini akan dipimpin oleh tim rukyat dari Kemenag Kabupaten Situbondo, selain juga diikuti oleh tim rukyat dari Kabupaten Bondowoso, Banyuwangi, Jember, serta sejumlah kabupaten lain di wilayah Tapal Kuda. (*)